Senin, 16 Juni 2014

Delegasi Riau-Indonesia

Nama Acara : ASC (ASEAN Science Camp) di Chulalongkorn University, Bangkok-Thailand
Penyelenggara : AYFN (ASEAN Youth Friendship Network)
Waktu : 16-22 Juni 2014
Judul Karya : -

Tentang Pencapaian :
Akhirnya, setelah mendaftar ke berbagai program di berbagai negara, Thailand menjadi takdir pertamaku. Pada Januari lalu, aku baru saja membuat passport sebagai modal pertama dan utama keliling dunia. Maka, jadilah Februari-Aprilku menjadi hari-hari penuh pengejaran peluang. Nyaris saja aku berhenti mencoba manakala kesempatan terbang ke luar negeri itu tak kunjung datang. Mami papi yang awalnya jarang nanya, jadi semakin sering bertanya sudah sampai di mana usahaku. Ternyata semuanya nggak semulus dan semudah yang kubayangkan. Hingga pada tanggal 2 Mei, aku menghadiahi papi 2 kabar gembira di hari ulang tahunnya itu; 1. Pemenang 3 MAWAPRES Universitas Riau dan 2. Delegasi terpilih untuk mengikuti ASC (Asean Science Camp) di Bangkok pada Juni mendatang.
Bela dan Lia juga lolos program ini karena kami mendaftarnya bareng-bareng kemarin. Tapi, yang dibiayai oleh kampus hanya aku. Awalnya, tak ada satu pun dari kami yang akan dibiayai kampus. Tapi, aku mulai lagi meminta tolong kepada pak Iyal untuk melobi rektorat. Kebetulan, pemenang 1, 2 dan 3 MAWAPRES kemarin dijanjikan akan difasilitasi dan diutamakan dalam hal pembiayaan perjalanan. Aku mencoba menagih semua itu dan Alhamdulillah Bangkok benar-benar bisa ku sambangi. Bela dan Lia ikhlas melepas kepergianku dengan senyuman.
Di Bangkok, kami tinggal di CU I-House, hotel milik Chula University. Keren kan? Hotelnya cakep banget dan berlantai 15-an. Tidak hanya dari Indonesia, acara ini juga diikuti oleh teman-teman dari Kambodia, Singapura, Vietnam dan Filipina. Selama seminggu, kami disuguhi oleh seminar, discussion groups, city tour sampai hiking di hutan nasional Khao Yai. Banyaknya teman-teman yang berasal dari Indonesia dalam kegiatan ini membuatku lega, meskipun dalam pergaulan sehari-hari aku lebih dekat dengan teman-teman Thailand dan hanya beberapa saja dari Indonesia. Kita baru akan tahu bagaimana teman sebangsa kita sebenarnya ketika kita udah berada di luar negeri. Tapi, jangan habiskan waktumu untuk bergaul dengan teman sebangsamu saja karena inilah saatnya menjalin interaksi dengan teman-teman dari Negara lain.
Ketika berangkat, aku benar-benar sendiri dari Pekanbaru-Medan-Hat Yai-Bangkok. Tapi, ketika pulang, aku bareng dengan Nadia, bang Dery dan Arif. Kepergian kami dilepas oleh 6 Thai dan 1 singaporean; kami diantar sampai ke bandara oleh mereka. Semoga aku kembali diberikan kesempatan oleh Allah untuk merasakan persahabatan lintas Negara dan lintas segala. Aamiin.

___Dalam pergaulan dengan bangsa lain, kita tidak lagi berbicara siapa saya, tapi bagaimana saya terhadap anda (Truly Elysa)

Senin, 02 Juni 2014

Juara Favorit LKTI Nasional

Nama Acara : Dies Natalis IKIP PGRI Madiun ke-39
Penyelenggara : BEM IKIP PGRI Madiun
Waktu : 2 Juni 2014
Judul Karya : Komik Edukasi Berbasis ‘Tunjuk Ajar Melayu’ sebagai Penanam Nilai Kejujuran pada Siswa Sekolah Dasar dengan Model Picture and Picture

Tentang pencapaian :
Ternyata ini adalah hadiah dari Allah setelah pemilihan DUTA FKIP kemarin. Aku, Lia dan Romi terbang ke Madiun dengan biaya sepenuhnya dari kampus. Kata Romi, ini adalah pertama kalinya ia terbang ke Jawa karena prestasi sedangkan kata Lia, ini adalah pertama kalinya ia terbang ke Jawa untuk presentasi KTI padahal belum pernah menulis KTI sebelumnya. Aku jadi teringat seseorang yang membersamaiku dalam perjuangan ini sejak NOL, mungkin kalau dia masih bersamaku sekarang, kami akan bersama-sama memetik hasil ini. Tapi, kenyataannya dia memilih pergi sehingga Lia dan Romi yang terbang bersamaku. Alhamdulillah, ini adalah penerbangan pertama karena KTI setelah setahun lebih mencoba ini dan itu, mempelajari ini dan itu akhirnya jerih payahku terbayarkan. Bukan hanya itu, ternyata kami mendapatkan juara favorit di sana dan membawa pulang piala indah ini beserta 1 set duplikasinya.
Teman-teman di Madiun baik-baik banget. Sampai bingung gimana caranya balas kebaikan mereka. Harga makanan pun murah-murah. Tapi, aku agak susah mencari souvenir, nggak kayak di Yogya. Aku jadi berkesimpulan kalau ingin cari makanan yang murah itu Madiun ahlinya, tapi kalau mau cari souvenir yang murah itu Yogya ahlinya. Masing-masing tempat punya keunggulannya sendiri. di hari terakhir, kami field trip ke Telaga Sarangan. Kami mengelilingi waduk yang airnya berwarna hijau itu dengan speedboat. Awalnya speedboat bergerak lamat tapi lama-lama ngebutnya bukan main, aku sampai teriak-teriak. Kata Lia teriakanku serem banget. Hehe yah namanya juga ketakutan, mana mungkin teriaknya lemah lembuut. Hihiii.

___Indonesia mengundang kita untuk melihat keindahannya. (Truly Elysa)