Sabtu, 06 Juni 2015

Cepat Pulang, Pi..

Papi apa kabar di sana?
Mami bilang kemarin, papi pergi dalam keadaa sakit.
Benarkah dirimu sedang sakit saat ini, Pi?
Lalu kenapa memaksa pergi?
El rinduuu..
Kenapa sakit menghampirimu yang selalu ku doakan sehat?
El ingin kita terus bersama dalam sehat dan cinta
Cepatlah pulang Pi...
El rinduuu...
Juni Merindu 2015

Inspirasi: 3 Fase Perkembangan

“Dek, tiba-tiba Kakak menyimpulkan sesuatu dari kehidupan ini. Pada dasarnya, kita akan melewati ketiga fase ini dalam pengembangan diri;
- yang pertama, fase sosialisasi. Fase ini adalah fase pencarian jati diri, ingin mengubah sifat yang dirasa buruk dan sering sekali mempertanyakan diri sendiri terhadap sesuatu.
- Yang kedua adalah fase Kompetisi. Di fase ini, kita mulai mengukur diri. Seberapa mampukah kita bersaing dengan lawan-lawan? Tapi Dek, kompetisi ini seperti apa yang pernah dikatakan oleh bang Azhari: ‘Menang atau kalah adalah pilihan dewan juri, tapi usahan maksimal itu adalah milih kita semua.’
- Dan yang terakhir adalah fase Aktualisasi. Difase inilah kita akan mulai berfikir bahwa kita harus ke luar dari fase kompetisi yang segal penilainnya di tangan juri. Sadar atau tidak, ketika kita sedang mengikuti sebuah perlombaan, berarti kita sedang rela dibatasi. Lihatlah! Semuanya seperti itu. Kita harus melakukan sesuatu sesuai perintah dari juri. Nah, kita harus ke luar dari fase menyebalkan ini. Di fase inilah Kakak yakin akan lebih berkembang. Sekarang, Adek hanya harus fokus kepada bakat Adek, pernah dengar PASSIONPRENEUR nggak?Kakak yakin sekali, Adek bakal menjadi sesuatau yang di luar batas.”

“Hemmm..Okta sepakat! Tapi, kok tiba-tiba Kakak kefikiran hal itu? Sejak kapan.”
“Sejak waktu tadi sore Adek main  ke kosan Kakak dan Adek bilang; ‘Mungkin Okta menguasai teori, tapi Okta nggak punya tubuh yang porporsional. Tapi setidaknya Okta udah berhasil menaklukkan mimpi Okta sejak lama itu, Kak’.”

Dikenal Orang Dulu, Baru Diminta Naik Panggung

Kerupuk kentang dan keripik ubi pedas plus saus pemberian kak Dila kemarin sangat bermanfaat pagi ini. Setidaknya ada yang bisa kami kunyah sambil menunggu nasi masak. Hehee. Oh ya, tadi malam aku tersentak dan terbangung mendadak pukul 2.00wib. Ku dapati laptopku yang masih tercas dan laptop Rini yang berada tepat di samping kananku. Untung aja nggak tertimpa tubuhku. Huaahh..
Yang aku ingat terakhir kali sebelum aku tertidur adalah aku sedang nonton Comic Story dari laptopnya Rincuy karena laptopku sedang dicas dengan casa baru. *wewww! Udah, itu aja yang ku ingat. Sudah pasti aku tertidur. *seharusnya aku hafal dengan kebiasaanku itu. Kalau judulnya udah ‘sambil tiduran’ pasti pada akhirnya aku benar-benar ketiduran. Aku harus kembali ke prinsip; kalau ngantuk ya tidur, kalau mau baca buku ya duduk, kalau laper ya makan. Intinya jangan sambil-sambilan.

Menyesal karena aku belum menulis sepatah kata pun sebelum tidur membuatku wajib menulis kali ini sebelum kembali tertidur. Aku beranjak dari tempat tidur, mencabut cas laptop, mencuci muka, gosok gigi dan kemudian menulis.
“Cerita tentang Duta Bahasa kemarin belum Kakak update ya?”
Terngiang dengan pertanyaan Okta membuatku ingin menyelesaikan segera kisah kemarin, sebelum ingatan memudar dan mood berubah lagi. Aku coba bertahan menulis sampai jam 3.20wib. Alhamdulillah dapat 6 lembar juga nih! Aku putuskan untuk tidur sebentar sampai pukul 04.30wib. Tapi nyatanya alarm di telingaku tidak mampu mengabulkannya. Aku kembali terbangun pukul 06.30wib. huaaahhh. Selamat bersinar sang mentariiii.