Rabu, 09 September 2015

Kado Lama yang Kembali Baru



“Rin, Yudi ngepost pengumuman nih di FB. Pagi ini, ada seminar di puswil tentan Riau Merdeka Asap. Gratis dan dapat makan siang juga.”
“Pergi kita?”
“Yuklah!”
“Cepatlah El siap-siap. Aku tinggal pakai jilbab aja nya ni!”
“Emangnya Rini nggak mandi?”
“Udah loh tadi subuh. Ah, macam mana nyaa! Cepatlah El siap-siap, udahlah pakai jilbab aja 2 jam lamanya. El tu kan nggak mau waktu El terbuang-buang, janganlah buang-buang waktuku juga!”
“Hiksss..terus Rin, aku yang salah?”
“Tengoklah El tu genduut kali haaa! Howalahhh…70 kilo. Bulattt!”
“Biarlah aku bulat, dari pada Rini..”
“Apa?”
“Jajaran genjang.”
“El kayak layang-layang tu!”
“Eh, iya juga Rin. Kan kata Rini kepalaku kecil, bahuku lebar dan kakiku kecil. Udah pas lah tu kayak layang-layang.”
“Hhahaa.a..iya nyaa? Makanya, El tuu berhentilah korupsi sama makananku. Biar kurusan El!”
“Iya. Aku akan diet besok Rin!”
“Selalapnyaa! Diet, diettt… tapi korupsi makanan tetap lanjut. Huh!”

Aku lebih Suka Dibohongi

Perlahan, aku belajar menerima semuanya
Keputusanmu yang berseberangan dengan inginku
Inginku yang berlawanan dengan maumu
Sekarang, tentang pergimu yang akan terlalu cepat
Terutama terlalu cepat kau katakan
Bukankah kau tahu bahwa aku lebih suka dibohongi?
Daripada harus tahu sejak dini
Tentang kenyataan yang tak ku ingini

Kehilangan yang akan, September 2015