Sabtu, 16 Januari 2016

Candu tak tahu malu

Ntah jenis candu macam apa ini?
Tak mampu beranjak bahkan sedetik
Alihkan pandangan pun enggan
Segala tuju hanya padamu

Meski diam selalu jadi jawaban
terus saja bicaramu ku semogakan
ntah hingga bila
terus ini ku teruskan
pinta pun bisa berkhianat, bukan?

Januari yang kacau, 2016

BAT 10; "Wahai diriku, engkaulah sang Pemenang!"



“Daaa… El pergi yaaa.. Assaalmualaikummm…”
Ku lambaikan tanganku pada papi dan Nilam lalu ku tutup pintu kamarku. Tapi, ketika sudah sampai di teras, mendadak aku ingin kembali lagi ke kamar. Hanya untuk berkata yang kedua kalinyaa…
“Daaa…Pi, Laammm.. Assalamualaikum.. muuuachhhhhh!”
Usai mereka meresponku, barulah ku tutup pintu dan dengan basmalah aku bergerak meninggalkan kosan.  Kalau bisa memilih, aku ingin mengiringi kepulangan papi dan Nilam, tapi tidak mungkin, karena aku sudah punya janji dengan sang Sabtu sejak jauh-jauh hari.
“Ya Allah… jaga papi dan Nilam, hamba titipkan mereka kepadaMu. Sesungguhnya Engkaulah Dzat yang selamanya tidak pernah menyia-nyiakan titipan. Selamatkan mereka, lancarkan perjalanan mereka, mudahkan urusan mereka, jauhkan mereka dari segala marabahaya. Aamiin..”
Aku sudah tiba di ujung jalan Lobak dan mulai memasuki kawasan Soekarno Hatta. Sebentar lagi, Arfin Ahmah akan menjelang.
Jangan lupa ya Lisss. Resto bintang 5 tu letaknya tepat di seberang BRI. BRI tu sebelah kiri kantornya kalau Elis masuknya dari jalan Lobak.