Minggu, 09 Agustus 2015

Selamat Ulang Tahun Gustian


Yang bertambah semoga semakin berkah
Yang berkurang semoga segala dosa
Mensyukuri usia adalah wajibmu atas diri
Nikmat-nikmat yang sering tak terbungkus hamdalah
Atau maksiat yang kadang tak berganti istighfar
Segala cita-cita semoga segera me-nyata
Dalam setiap langkah dan doa-doa semesta
Janganlah lupa bahwa segala yang ada tidaklah selamanya
Akan ada yang pergi lalu terganti
Semoga yang baik tetap bersamamu
Dan yang buruk terampuni-Nya…
9 Agustus 2015
Pada malam yang berbintang

INFO: Pengumuman Pemenang MTQM di UI

Daftar Pemenang MTQ MN XIV UI Tahun 2015
Peringkat MTQ MN XIV 2015
1. Univ. Negeri Malang
2. Univ. Syiah Kuala
3. Univ. Indonesia
3. Univ. Airlangga
5. Univ. Gadjah Mada
6. Univ. Malikussaleh
7. Univ. Negeri Medan
8. Univ. Negeri Surabaya
9. Univ. Muhammadiyah Sumatera Utara

Dengan rincian:
I. Tilawah Quran
Qari
1. Univ. Muslim Indonesia
2. Univ. Haluoleo
3. Politeknik Negeri Padang
4. Univ. Syiah Kuala
5. Univ. Tanjung Pura
6. Univ. Pattimura
Qariah
1. Univ. Negeri Medan
2. Univ. Negeri Surabaya
3. Univ. Negeri Padang
4. Univ. Mataram
5. Univ. Islam Indonesia
6. Univ. Negeri Semarang

Santi Wahyufie (Writer from Malang City)

Baris sebelah kiri terhitung kursi nomor 6 dari baris pojok paling kanan. Yah itulah pertama kali aku mengenal mb Elysa. Disebuah lembaga bimbingan belajar. Selama berada di sana aku sama sekali tidak pernah akrab dengan mbak El, soalnya mbk El serius belajar terus sih. Mbak El itu cuek, gag ada ngomongnya sama sekali. *Etz itu kalau sama orang yang belum dikenal (Ya iyalah pastinya) Tapi dulu aku penasaran banget lho sama mbk El, dalam 1 kelas itu mbak El adalah satu-satunya orang yang yang memiliki aura wajah yang berbeda. Pokoknya (gag bisa digambarkan). Aku masih ingat lho ada salah satu kakak pengajar yang bilang kalau mbk El mirip sama kak Oki Setiana Dewi. *Bener banget tuh! kataku dalam hati. Lama berpisah ternyata Allah mempertemukan kami di awal tahun 2013; mbk El terbang ke Malang karena menang lomba cerpen di Brawijaya. Alhasil kami bertemu. Ternyata mbk El punya banyak cerita yang berhasil membiusku untuk selalu mencintai dunia literasi. (100815)

Sambutanku :
Santi adalah mutiara di dasar laut. Bercahaya, tapi belum memancar hingga ke permukaan. Masih butuh upaya untuk mengeluarkannya. *Mbak juga senang mengenalmu San... Santi juga harus tahu bahwa Santi pun punya aura 'cantik' itu. Dijaga ya hijabnya..hatinya.. tulisannya..semoga kita bertemu kembali di syurganya kelak.. aamiin. *Mbak cuma bisa bantu dorong santi dari kejauhan, selebihnya Allah yang menyempurnakan. Terimakasih ya San.. karena udah jadi tuan rumah yang sangat baik hati ketika mbak di Malang. ^_^

Silahkan berteman dengan Santi di sini : https://www.facebook.com/santi.diningsih

Menerbangkan Nama, Menyampaikan Doa

"El semalam sahur pake apa rupanya?” tanya Rini sambil celingukan nyari makanan.
“Kerupuk sama kecap aja.”
“Lalu El bangga dengan semua itu?”
“Iyaa donk. La jadi?”
Akhirnya Rini membeli sebungkus mie goreng dan sebungkus kerupuk. Awalnya aku baik-baik aja. Tapi semakin lama mendengar seruputan kuah mie dan decap-decap kunyahan Rini, kok aku semakin merasakan sesuatu. Lapar. Ah, bagaimana ini?
Niat untuk membatalkan puasa mulai bermunculan. Nggak apa-apa kali ya kalau aku batal aja? Ini kan hari minggu, mungkin lebih baik kalau hari senin aja, biar dapat pahala sunnah seninnya juga. Ya! Aku akan puasa hari senin aja. *Aci pulak tawar menawar gini ya? huahhh..

“Rin, kayaknya aku nggak puasa dulu deh hari ini.”
“Ya udah, makanlah mie ini haa.”
Kan bener? Ternyata mienya Rini nggak habis. Coba kalau aku puasa, pasti mienya Rini jadi terbuang. Itu kan mubazir pemirsaaa.. *Halaahh, banyak alasan!
“Aku malah rencananya mau puasa dari hari Senin sampai Jumat sekaligus El. Biar langsung lunas hutang puasaku.”
“Ya udahlah, aku juga iya dari hari senin sampai kamis. Sama ya kita!”
“Tul ya? Awas kalau nggak jadi.”
“Yuhuuuu.”
“Loh, El kan nggak punya hutang puasa. Mau puasa apa rupanya?”