Jumat, 06 Maret 2015

Januari Jatuh di Pangkuan EKALIPTUS

                           Bahkan saat sekalipun
                  kau harapkan durian jatuh, saat itu
             kecewamu ber-fase dalam ketidakpastian
          dalam tangan                                       berjabat
       yang masih                                                sama
     hangat
   sepintas
  pasti temu
 sesuatu
berbeda
dari desir
 pertama
  jelang petang
   ini tahulah
     makna semurni
         selamat                                                     nyata
            tiadalah                                                terduga
                menampaki wajah tiada sangka ingkar
                   janji saat sapa sebelum ketika jauh
                       tak pedulilah pada melupa

yang tidak disangka biar tinggal sangka, cukupkan saja apa yang ada
   bersama suka syukur, barangkali kita akan lebih jadi ber-mujur
          siapa tahu esok lebih lagi bahagia yang me-muncul

Di Jelang Petang, Taman Ekaliptus Universitas Riau
Hari Launching, Januari dalam Maret ke 6 di 2015

launching's DAY, tentang JANUARI ^_^

Sejak membuka mata, jantung tak henti berdegub. *ya eyalah. kalau gak berdegub bahaya donk. Maksud saya, degub tak biasa. Bahkan tidur pun rasanya tak seperti tidur. Ntah bermimpi atau sedang merancang hari, mimpi-mimpi jadi terkontaminasi. Hari ini, 5 sahabat telah lama menanti. Segala mula kini menjelang puncak hari. Aku senantiasa berdoa tiada henti, semoga JANUARI ini tiada akhir meski raga boleh saja berakhir dan pergi. Januari jadi penyatu, penghimpung dan penuntun ketika kita terserak disembarang belahan bumi mana pun. ^_^

Pembicara dalam KANNISA

Nama Acara : Kajian Annisa (KANNISA) bertema ‘Muslimah Inspiratif’
Penyelenggara : HIMA PROSTPEK Universitas Riau
Waktu : 6 Maret 2015
Judul Karya : -

Tentang pencapaian :
Seperti biasanya, setiap hari jumat berbagai bidang keagamaan akan mengadakan kajian khusus perempuang. Nah, kali ini aku diundang untuk menginspirasi teman-teman di Pendidikan Kimia supaya berani go a head. Aku juga diminta untuk memakai selempang MAWAPRES. Dan, tentu aja kalau udah menggunakan selempang ini, kecenderungannya aku akan berbicara tentang MAWAPRES; Bagaimana sepak terjangku dalam meraihnya. Setelah ini, aku ingin menggunakan selempang yang baru. Aamiin.
Setiap kali diminta bercerita tentang perjalanan prestasi, aku kerap menceritakan tentang keputusanku untuk memperbaiki diri. Aku menyadari bahwa selama aku mengejar-ngejar prestasi, Allah justru ku nomor sekiankan, aku juga lupa bahwa kekuatanku nggak akan cukup untuk menguatkan diriku sendiri. Aku mulai rajin meminta restu orang tua, memperbaiki sifat-sifat buruk yang tersembunyi dan memperbaiki ibadahku di hadapan Allah. Dan, betapa terharunya aku ketika salah satu peserta ada yang sampai menangis ketika aku menceritakan tentang pentingnya membahagiakan orang tua, terutama ibu. Mungkin ia tersentuh dengan nasehatku itu. Ya Allah, tetapkanlah hati kami di jalan-Mu.. aamiin.

___Mimpi pun harus bertambah seperti usia kita (Truly Elysa)

Penulis Buku Tentang Januari

Penerbit : Din’s Publishing, Yogyakarta
Hari launching : 6 Maret 2015
Tebal buku : 90 Halaman
Harga Buku : Rp 38.000 (belum termasuk ongkir)

Tentang Pencapaian :
Tuntutan akhir masa studi tak ku bayangkan akan seberat ini. Pertanyaan, pernyataan seputar kapan tamat kuliah selalu berseliweran di telinga. Sementara faktanya belum tentu yang lebih dulu wisuda itu akan lebih baik dan terjamin masa depannya daripada yang terlambat tamat. Dari kegelisahan itu, muncullah ide untuk menulis buku dengan melibatkan  orang-orang terdekat; Rini, Lia, Andin dan Yudi untuk sama-sama menulis. Akhirnya, buku Tentang Januari resmi dilaunching pada tanggal 6 Maret 2015. Harapanku sangat besar atas buku ini. Aku ingin aku dan mereka menjadi keluarga Januari. Kelak, kemana pun kaki-kaki ini melangkah, tetaplah jadikan Januari alasan untuk kembali pulang. Akhirnya, sebelum menyandang buku hijau SKRIPSI, kami telah lebih dulu menyandang buku kuning Tentang Januari ini.

___Yang dekat belum tentu bersahabat, yang jauh belum tentu bermusuh (Truly Elysa)

Nasehat: Jangan Marah!

Tiba-tiba aku teringat nasihat seorang kakak dari sahabatku (dulu). Begini bunyinya,
"Elysa nggak boleh marah-marah gitu. Nanti kalau tiba-tiba yang Elysa keselin meninggal, nggak sempat Elysa minta maaf sama dia."

Luar biasa sekali nasihat itu. Dulu, aku paling hobi ngambek karena penyebab sepele sedikit pun. Sekarang masih sih. Tapi alhamdulillah sudah mulai berkurang. Hemm, kata orang sih marah itu bisa memutuskan banyak syaraf-syaraf otak. Hikss cedih yah pemirsahh.. ^_^