Selasa, 23 Februari 2016

Menulis adalah caraku Mengekalkan Kita



PAGI ini adalah PAGI yang dulu. Kembali ku awali pagi bersama Rini. Aku rindu sholat Subuh berjamaah seperti ini. Rini menjadi makmumnya dan aku menjadi imamnya. Rindu ini terobati sudah. Rasanya ingin ku kekalkan saja momen ini. Tapi, tak ada yang MUNGKIN untuk khayalanku yang satu ini kecuali dengan cara MENULISKAN tentangnya.


Februari dan kekekalan, 2016

Kehidupan kedua dalam Tulisan


Perlu diingat bahwa PENULIS tidak selau SAMA dengan TULISANNYA. Ada hal yang kadang tak sesuai dengan dirinya yang sebenarnya. Bisa jadi karena ia tidak PUAS dengan kehidupannya atau ia ingin memiliki KEHIDUPAN kedua di dalam tulisan-tulisannya. 



Februari dan aku, 2016

Jangan sinis!



Di mesjd Arfaunnas, aku bertemu dengan beberapa orang yang melihatku dengan tatapan agak sinis. Aku sering kali merasakan tatapan sejenis ini ketika penampilanku sedikit stylish. Aku nggak nyaman ditatap seperti itu. Bahkan, ada juga yang seolah menghindariku untuk menyapa. Ah, apa yang salah denganku? Kadang, aku lebih merasa nyaman dengan teman-teman yang awam dengan ‘batasan’, karena mereka terlihat lebih tulus dalam menyapa seperti biasanya saja. mungkin ada sesekali komentar polos mereka; ‘Cantik kali Eeelll hari ini!’ dan aku lebih menghargai itu daripada diam-diam mengingkari dalam hati.

Ingin berkali-kali jatuh cinta pada orang yang sama





Kau adalah seseorang yang berjalan menunduk. Ntah apa yang sedang kau lihat di bumi. Sementara aku adalah LANGIT. Berada di atasmu dan jarang sekali kau jenguk. Padahal, sebisa dan sesering mungkin, aku selalu membentuk awan-awan yang indah untuk kau lihat. Tapi, tetap saja wajahmu tertunduk. Hingga matahari berpamitan lagi kepada hari dan aku kembali menjadi langit GELAP. Malam..

*Aku adalah langit – Metamor(Prosa)

***

Aku yang terlalu banyak 'jika'

Jika bisa
aku ingin menjadi makhluk tanpa lelah
sekalipun harus tega kepada diri untuk meniadakan jeda dalam setiap spasi
aku lebih butuh mengejar daripada menyesali
sesal yang selalu mengejar di mana pun aku berasa
akulah yang ulung berkata 'jika'
padahal waktu hanya akan menagih 'pasti'mu, bukan 'jika'

Jika bisa
aku ingin membuang lalaiku
hari-hari hanya diisi dengan langkah tergesa-gesa
menuju impian yang sering dilalaikan
5 perkara sebelum 5 perkara
waktu masih ada, haruslah diperbaiki sebelum sempit menghimpit
segalanya dimulai dari mula..

Februari dan tanggal indah, 2016