Kamis, 05 Februari 2015

‘Siapa Cepat Dia Dapat’ oleh Phoenix Publisher


Nama acara : Lomba menulis
Tema : “Siapa Cepat Dia Dapat”
Penyelenggara : Phoenix Publisher
Waktu : 5 Februari 2015

Tentang Pencapaian :
Aku tidak terpilih sebagai pemenang atau kontributor dalam even yang terdiri dari 7 jenis lomba ini. Tapi, ada setidaknya 3 hal spesial yang membuatku menyebut keikutsertaan ini sebagai pencapaian.
1.       Event ini terdiri dari 7 jenis lomba online dan peserta akan mendapatkan sertifikat online sebanyak perlombaan yang sanggup diikutinya. Aku mengikuti semuanya. Jadi, aku punya sertifikat online dari even ini. Ke tujuh jenis perlombaan itu adalah; Lomba Menulis Puisi bertema ‘Boneka Salju’, Lomba Menulis Fiksimini, Lomba Menulis Kalimat Motivasi, Lomba Menulis Mimpi Terbesar dalam Hidup,  Lomba Menulis Puisi untuk Sastrawan Idola, Lomba Menulis Surat untuk Alam, Lomba Menulis Cerita Keindahan Masa Kecil.
2.       Sesuai tema event ‘Siapa Cepat Dia Dapat’, maka masing-masing jenis perlombaannya punya quota. Hanya peserta yang belum kehabisan quota yang naskahnya diterima dan diberi penghargaan berupa e-sertifikat.
3.       Karena even ini online, jadi sewaktu mendaftar, kita langsung menulis  tulisan kita on the spot; pada kolom yang sudah disediakan. Menantang banget menurutku dan berbeda dengan event menulis pada umumnya.
Alhamdulillah, aku bahagia sekali setelah mengikuti event ini. Sekalpun tidak menang, aku merasa telah menang dalam melawan keenggananku sendiri. ^_^

___Tulisanmu akan membuat DUNIA membicarakanmu. (Truly Elysa)

Hati ber-Ungu

Siapa yang berani menjamin cinta yang dulunya begitu dalam dapat mengkekalkan pernikahan? Siapa juga yang bisa menjamin pernikahan berusia puluhan tahun akan terus berkelanjutan? Tidak ada. Tidak ada yang bisa menjamin. Aku telah menyaksikan segalanya sejak usiaku bermula. Aku melihat, mendengar, merasa, hanya saja tidak bersuara dan bergerak.

#Saksi Pertikaian, Februari 2015

Inspirasi: Tidur itu Menghilangkan Ngantuk

"Rin, ada inspirasi nggak untuk hari ini?" tanyaku kepada Rini yang ngantuk berat dan ingin tidur siang.
"Hemmm..." Rini malas menjawabku. "Tidur!"
"Loh? Kok tidur? Mana inspirasinya."
Mata Rini terbelalak, "Tidur itu bisa menghilangkan ngantuk. Bener kan? Nah, itu inspirasinya."
"Hemmm... ya udah deh, ku tulis ini. hhehe."