MENULIS adalah AKU; caraku beristirahat, caraku memaafkan, caraku mencintai dan caraku hidup abadi.
Jumat, 25 Desember 2015
Tuhan adalah Penulis
Inspirasi: Pidato Kematian
Pukul 13.45wib, acara dimulai
kembali. Aku dan Yoga membuka dengan salam dan sedikit arahan tentang Pidato Kematian yang harus
ditulis oleh seluruh peserta. Barulah
kesempatan sepenuhnya kami serahkan kepada bang Wira.
“…andaikan saat ini jenazah anda
sudah terbujur kaku, namun Allah memberikan keajaiban kepada anda untuk
menyampaikan kalimat-kalimat terakhir anda, apakah anda akan membacakan pidato
yang jelek?” tanya bang Wira dengan nada meninggi. “Tentunya tidak! Anda pasti
akan membacakan pidato terbaik anda sebagai persembahan terakhir sebelum anda
pergi. Silahkan tulis pidato kematian anda untuk mereka yang anda cintai.”
Langganan:
Postingan (Atom)