Rini baru
saja pulang dan aku langsung menceritakan misteri
hilangnya komentar pria bermata sipit. Hehe. Aku pun bercerita tentang 1
kasus penipuan yang nyaris membuatku dan Rini tertipu juga. Jadi, begini
ceritanya. 2 kali terakhir kemarin, setiap aku dan Rini ngambil motor di
parkiran SKA, selalu aja kami dapat brosur Lowongan Kerja dari PT. HDN
Indonesia. Pekerjaan kita adalah ngelem tali dan bungkus teh. Waktu pertama
kali dapet brosur itu, aku sempat curiga, “Rin, aneh juga ya kalau emang ini
perusahaan besar, kenapa masih pakai tenaga manusia? Kenapa nggak pake mesin
aja supaya rapi, cepat dan biaya produksinya lebih rendah.” Aku sempat
berpositive thinking juga; mungkin mereka ingin menyejahterakan masyarakat
dengan mempekerjakan mereka.”
“Tapi, yang
aku baca di FB tadi tu kejadiannya di Yogya Rin. Berarti penipuan ini udah
nyebar ke mana-mana Rin. Ntah apalah untungnya mereka jahat gitu ya?”
“Howalaahhh…
hampir aja kemarin kita mau sok cari uang jajan dengan ngelamar ke sana.”
“Itulah
Rin. Aku jadi berfikir, kayaknya aku butuh punya teman seorang polisi. Biar
bisa ku tangkapi penipu cap kaleng kerupuk kayak gini! Huft! Ingat kan waktu
aku dapat brosur itu yang kedua kalinya? Ku bilang sama Rini, ‘Rin, kayaknya
rezeki kita memang di tempat ini deh’ Tapi, waktu di jalan brosurnya terbang
dan nggak mungkin kan aku muter balik hanya untuk itu? Ternyata Allah sedang
ngasih petunjuk.”
“Panteslaahh…
gajinya kok besar juga. Sampek El kepincut dibuatnya, haha.”
“Dari
pengakuan si korban itu Rin, upah yang dijanjikan itu dipotong Rp 50.000 untuk
biaya produk katanya. Lah, dia cuma dapat Rp 20.000 aja ujung-ujungnya. Dan,
dibatasi pulak hanya boleh 5 kali nerima upah sebelum dia berhasil dapetin
orang untuk kerja di situ juga. Pantesanlah kok tiap hari ada aja yang bagiin
brosur itu! huahhh.”