MENULIS adalah AKU; caraku beristirahat, caraku memaafkan, caraku mencintai dan caraku hidup abadi.
Minggu, 21 Juni 2015
Tetap sahabat
Nasehat: Kapan Demi Allah-nyaa?
Ketika sedang menikmati perselancaran di FB, aku terkesima
dengan 1 tulisan; Kalau kuliah hanya demi
skripsi, kalau bekerja hanya demi uang, kalau berdakwah hanya demi disebut
ustad, lalu apa yang akan kita bawa ketika menghadap Allah nanti? Aku
berfikir, Iya ya. Kok nggak ada 1 pun pekerjaan
kita yang demi Allah? Masak waktu bersumpah aja kita baru berucap demi Allah? Maaf ya Allah, kami kurang men-demi-kan-Mu.
Ramadhan ke-4; Cepat Wisuda, Demi Orang Tua
Kadang, aku pernah merasa terengah-engah dikejar deadline
DailyDairy-ku setiap harinya. Dulu, pada awalnya aku bingung mau nyeritain apa
tapi sekarang malah bingung karena yang mau diceritain terlalu banyak. Percaya
atau nggak, setelah setidaknya sebulan istiqomah nulis diary di blog, fikiranku
jadi ‘hidup’, perasaanku jadi lebih peka, bahkan yang membuatku takjub,
beberapa orang pernah berkata bahwa cerita yang ku tuliskan itu sangat lengkap
dan detail. Bukan hanya itu, ada juga yang pernah bertanya, bagaimana caraku
mengingat semua itu?
Yah, sejauh ini sih nggak ada masalah dengan rutinitas
DailyDairy-ku selain rasa malas yang kadang melanda aja *halah, bahasanya
tinggi euy! Yah solusinya sih cuma jangan malas. Hehe. Sejauh ini, aku puas
banget dengan menulis cerita harianku. Seolah-olah, aku punya arsip kehidupan
dan punya diriku yang ‘kedua’ melalui tulisan-tulisan itu plus bisa juga
dinikmati oleh orang lain. Aku pernah menulis sebelumnya, Mendekatlah kepadaku dengan mendekat kepada tulisan-tulisanku,
Berkenalanlah denganku dengan membaca tulisan-tulisanku. Its amazing,
right?
Langganan:
Postingan (Atom)