Tiba-tiba aku melihat kelebatan sosok Teguh di depan stand.
Langsung saja ku teriaki dia!
“Woyyyy! Bububuyuuuuu!”
“Eh, Yuhuuuuuu,” katanya sambil mampir.
Ia bercerita tentang pengalaman amazingnya selama mengikuti
Debate Competition di Barawijaya. Aku menyimaknya dengan seksama. Di sela
ceritanya, sebenarnya aku ingin menanyakan sesosok rindu padanya. Tapi, ntah
karena ia terlalu antusias atau aku yang tak berkesempatan untuk menyela,
akhirnya pertanyaan itu terlupa.
“Anak-anak yang dari Udayana itu keren banget loh Mak.
Mereka tu di kampusnya punya UKM yang khusus pada perlombaan-perlombaan.
Istilahnya gini; ‘Udah, kamu nggak usah mikirin dana, kamu nggak usah ngurusih
LPJ. Fokus aja pada perlombaan yang kamu ikuti!’ gitulah Mak saking kampusnya
itu mendukung prestasi mahasiswanya. Dan, bisa dipastikan setiap bulannya
mereka punya PIALA baru.”
WAWWW! Aku sampai meinding karena takjub dengan cerita Teguh
ini. Tiba-tiba harapanku membesar kepada URC untuk bisa mewujudkan hal yang
serupa atau paling tidak mirip seperti itu.