Rabu, 13 Mei 2015

Achmad Zulfikar (Mahasiswa Magister Ilmu Politik UNHAS)

Elysa merupakan sosok yang energik dan ingin banyak tahu. Hal ini merupakan modal baginya untuk berkontribusi bagi bangsa Indonesia. Terus berkarya Elysa dan buat Indonesia bangga

Sambutanku :
Bang Kifli (ini panggilan dariku yang rada nggak nyambung, untungnya ybs enjoy aja) ini pernah magang di Open Government Indonesia Sekretariat UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) juga sebagai Analis Media dan Komunikasi. Aku menganalnya dari Bang Anhar yang mengundangnya sebagai pembicara di acara kami; ALOHA Disaster and Environmetn Club. Dia luar biasa tapi rendah hati dan bersahaya. Silahkan berkenalan dan berteman dengannya di FB: https://www.facebook.com/achmad.zulfikar

Melebihkan Semangat, Melapangkan Sabar

Tahu nggak aku sedang di mana sekarang?
Kalian pasti terkejut kalau tahu. Aku aja nggak nyangka nih! Jarang banget aku beginian.
Aku, sedang duduk di bangku jejer, di depan Prodi Bimbingan Konseling yang tepat menghadap ke Prodiku, Pendidikan Ekonomi. Wah, semangat banget nih hari ini mau ngajuin judul. Hari ini pengen nurut dan jadi anak baik-baik. Sayangnya, Prodiku masih tutup. Mungkin pak Prodi masih ngajar, atau memang belum datang aja. Semoga aku bisa bersabar menunggunya. Tapi, nggak ada pula nih aku ngelihat anak-anak Pekon ngantri nungguin bapak. *atau aku aja yang nggak tahu triknya ya?

Nggak nanggung-nanggung nih! Aku benar-benar persiapan banget buat nemuin pak Riadi yang biasanya moody. Tadi pagi, aku dan Rini udah sedekah untuk pesantren IBS yang kemarin dilahap di api merah. Semoga seluruh aktifitas hari ini berjalan lancar dan penuh kebahagiaan ya Allah. aamiin. Aku juga udah foto kopiin semua berkas prestasiku untuk ku serahin ke pak Riadi. Modus sih sebenarnya, tapi memang dulu bapak pernah minta juga ke aku. Katanya, untuk mendongkrak akreditasi Prodi. Saat itu aku berfikir: Lah? Ngaruh juga ya Pak? Kirain nggak guna. Hampir aja saya bakar nih!  *sombooong, hehe.

Eh, btw setiap kali aku ngelihat orang-orang yang berada dalam masa tunggu itu rasanya kasihaaan banget. Bukan kasihan dari segi fisik aja ngelihat mereka duduk-duduk nganggur. Jarang sih yang aku lihat baca buku gitu. Keseringan main hp dan nge-autis-in diri. Kadang juga ngobrol yang sayangnya kurang berbobot. Ya Allah, semoga aku kelak kalau jadi orang penting dan ditunggu-tunggu, jangan sampai aku sengaja membuat orang lain menungguku. aamiin. (ini 1 point yang menjadi PR diri sendiri). Aku pasti berimajinasi, seolah ngelihat ada detik jarum di atas kepala mereka yang terus dengan cepat berputar dan berlalu tapi mereka tak menyadari atau menyayangkannya. *eyaaakkkk!

Kesudahan dan Kesedihan

Hanya kepada-nya ku adukan KESUDAHAN dan KESEDIHANku.
Tiada Pemberi seperti-Nya.
Dialah yang Maha PENYAYANG, diantara para PENYAYANG.


Mei penuh renung, 13, 2015

Nasehat: Jagalah Target Ibadah Harian

"Rin,” aku menepuk paha Rini, pelan, ketika dia hendak meraih Al-Quran. Rini gagal bergerak. “Rini mungkin udah pernah dengar atau membaca bahwa sesungguhnya kita nggak pernah tahu amal mana yang menyebabkan kita masuk syurga. Bisa jadi itu senyum tulus kita, sedekah kita atau Dhuha kita. Nah, makanya apa yang udah terpola dari ibadah harian kita, usahakan itu tetap kita laksanakan sampai akhir hidup kita.”
“Hee..emmm,” Rini setuju. Ia sedang menggaruk-garuk tangannya.
“Karena, sebenarnya yang paling tinggi nilainya itu bukan semata-mata tentang banyaknya amal kita, tapi tentang kesungguhan dan keistiqomahan kita dalam beramal, walaupun sedikit. Misalnya, kita udah terbiasa baca Al-Quran 2 halaman diwaktu maghrib dan subuh, kalau seandainya suatu waktu kita nggak bisa ngaji di waktu itu artinya kita masih punya hutang. Berarti kita harus tetap melunasinya pada waktu yang lain ketika kita sempat. Jadi, target itu tetap tercapai Rin dalam sehari.”
“Hee..ehh,” angguk Rini lagi.