Rabu, 20 Mei 2015

Cinta Berbahasa

Untukmu yang selalu tersebut
Tersayangi olehku tanpa tahu olehmu
Terkenangi selalu tanpa mengenangi
Bahkan mungkin tak terasa olehmu
Rindu-rindu yang sabar hari terdendang
Sebagai bahasa cinta tanpa suara
Tanpa berisik
Tanpa ribut
Tanpa gejolak
Maka, pantas saja kau tidak pernah tahu
Selain aku yang tak mengizinkanmu tahu

Aku dan Mei 2015

MC dalam Donatur Awards di SMP IT Madani


Tadi malam belum sempat merapikan draf MC, pagi inilah baru ku kerjakan. Untung aja laptopnya Rincuy nggak dibawa ke atas. hemmm… aku berfikir, bang Hendra memang luar biasa. Acara perpisahan dan pentas seni hari ini seluruhnya dia yang mengonsep. Bisa teater, bisa baca puisi, bisa nyanyi, bisa MC, bisa berpantun, bisa bersyair, bisa nulis puisi, semuanya deh dia bisa. *pengen multitalent kayak bang Hendra jugakk.
Nggak sempat sarapan, aku langsung cusss ke tempat Nilam. Takutnya dia ngambek ntar kalau nggak ku antarkan kameranya. Sebenarnya bisa aja sih bikin alasan, berhubung hari ini pun aku ada acara dan butuh kamera. Hemm, tapi biarlah aku mengalah pakai kamera NOKIAku aja. Insya allah hasilnya bagus juga kok.
“Jam berapa ke Alam Mayangnya?”
“Jam 10 kayaknya, Mbak. Kapan mau diambil lagi kameranya?”
“Nanti sore langsung Mbak ambil.”
“Ai? Cepat kali. Takutnya kami belum pulang nanti sore tuh.”
“Ya udah. Malam aja.”

Inspirasi: 2 Kunci Kebahagiaan

Mengetahui kemampuan Okta untuk menilai dan menganalisa sifat-sifat orang, membuatku menyimpulkan sesuatu,
"Dek, ternyata kunci hidup bahagia itu cuma  hal; Mengenal diri sendiri dan Mengenal orang lain (baca: peka). Kakak kenal dengan diri sendiri, tapi Kakak nggak peka sama orang lain.
"Nah, kalau Okta malah nggak kenal dengan diri Okta Kak."
"Berarti kita nggak ada yang sempurna dalam 2 hal itu ya, Dek! haha. Kak Rini pernah bilang kalau Kakak sering salah fokus. Udah tahu si anu marah sama Kakak misalnya, masih juga Kakak godain dia, Kakak baik-baikin dia. Sementara orang yang sayang sama Kakak malah nggak Kakak sadar. Nah, gitulah Kakak Dek! Kadang, marah Kakak nggak tepat waktu. Harusnya sama si anu Kakak marah, tapi malah Kakak nggak terpancing. Tapi, kadang Kakak nggak seharusnya marah, malah tiba-tiba Kak main serang aja..huuuuhu."