Minggu, 13 Desember 2015

Juri Lomba Cerpen Online Al-Maidan FKIP UR


Nama Acara : Pentas Akademi Al-Maidan
Tema : “Kita Muda, Bisa Berkarya”
Penyelenggara : LSO LSI Al-Maidan FKIP UR
Waktu : 12-13 Desember 2015

Tentang Pencapaian :
Dalam penjurian kali ini, aku benar-benar menyoroti EYD dan tata tulis para peserta lomba Cerpen Online Al-Maidan. Sangat disayangkan sekali jika ide cerita yang kreatif itu tidak dilengkapi dengan kerapian penulisannya. Bahkan, sering juga ku dengar dalam suatu penjurian, kesalahan EYD, tanda baca dan tata tulis menjadi sorotan tajam bagi dewan juri. Sayangnya, karena ini adalah lomba cerpen online, aku tidak bisa memberitahu satu per satu peserta tentang hal ini. Tapi, semoga mereka yang menang, tidak lekas berpuas hati dan terus mencari ilmu demi menyempurnakan tulisan selanjutnya. Aamiin.


____Justru, kita sering kali tersandung bahkan TERJATUH karena kerikil kecil. (Truly Elysa).

Inspirasi: Sesibuk Apa pun, sempatkan nulis Diary

               Aku suka banget dengan jargon Rabbani FM ini; “Sempurna Hari Bersama Rabbani” dan tersenyum saat penyiarnya mengatakannya. Penyiar kami bernama Amanda (nama on air-nya). Dia adalah mahasiswa FE UR ternyata, semester 3 dan kemarin ikut mewakili UR ke MTQ di UI, cabang Fahmil Quran. Weewww!
                Aku dan Yudi sudah ganti DP dan PM sejak sebelum talkshow dimulai. Pertama-tama kami diminta menjelaskan tentang tips pede dalam menulis. Yudi menyarankan untuk mengikuti lomba supaya rasa percaya diri lebih terasah sedangkan aku menyarankan untuk membuat blog, menulis di sana dan membagikan linknya di medsos yang dimiliki. Selain untuk memanfaatkan ke-gratisan dan kemudahan sarana menulis yang telah di sediakan lewat blog, juga bisa mengasah kepercayaan diri dalam mempublish cerita. Tak lupa pula, aku menyarankan pendengar untuk menulis tentang kejadian sehari-hari. Sebenarnya aku juga sedang menyarankan pendengar untuk ber-DIARY sepertiku. Hehe.

Yang Yakin pun bisa Ragu



Alarm sudah berbunyi pada pukul 04.00wib, tapi aku baru terjaga pukul 04.30wib. Segera ku dirikan sholat Tahajud dan setelahnya aku segera membuka laptop untuk mengangsur slide presentaseku. Tapi, belum sempat mengerjakan apa pun, aku melirik ke arah si ganteng (baca: kucing) yang sedang tidur melingkar dengan demikian lelap dan aku malah tertarik untuk tiduran di sampingnya sambil memeluknya. Posisi itu bertahan beberapa menit sampai azan Subuh berkumandang. *niat banget ya Qtime-an sama kucing? Hihiii.
           Aku segera mendirikan sholat Subuh. Setelah itu, bukannya langsung mengerjakan slide, aku malah jadi ngantuk berat dan memilih untuk tidur sejenak. Pastinya, di samping si ganteng lagi. Ehhee. Dia tidur sangat nyenyak nampaknya, bahkan ketika aku sholat subuh pun dia nggak terbangung. Tapi, baguslah karena kalau dia sempat terbangun, aku pasti nggak akan khusuk sholatnya karena dia sering melompat tiba-tiba ke wajahku.
          Kira-kira pukul 06.30wib aku baru terjaga dan bukannya langsung ngerjakan slidenya, aku malah nonton film dulu. Ntah kenapa otakku benar-benar masih enggan dibawa serius nih! Akhirnya, pada pukul 07.00wib, aku baru bisa 100% fokus ke slide. *si B mah selalu begini, baru ke luar cerdasnya ketika underdeadline, hikss, buruk banget ya? Dan… pukul 08.30wib, I am ready to go to ruang F3 Pendidikan Kimia.

Tentang hari-hari yang ku cintai

"Bagaimana tulisanmu berangka hingga ribuan?"
Adalah pertanyaan sama yang ntah yang ke berapa
Sampai-sampai aku merasa ini adalah milik seseorang
Persis
Nyaris beda tertepis

Adalah aku yang menjawab dengan sejuta semarak
Bahwa tulisanku adalah tentang hari-hari yang ku cintai
Bukan hanya tentang suatu hari
Tapi semua hari
Karena aku mencintai hari-hari pada setiapnya

Desember dan Diaryku. 2015

Pembicara dalam Pelatihan Karya Tulis Ilmiah

Nama Acara : Pelatihan Karya Tulis Ilmiah
Tema : “Menulis KTI itu Mudah!”
Penyelenggara : HIMA PROSTPEK FKIP UR
Waktu : 13 Desember 2015

Tentang Pencapaian :
Aku diamanahkan untuk menyampaikan tentang 2 hal; 1. Apa itu KTI? dan 2. Bagaimana sistematika penulisan KTI?. Lalu, ku tambahkan lagi 1 point; Bagaimana tips-tips memenangkan LKTI?. Selalu ku awali kisahku dengan perjuanganku dari titik NOL besar di kampus ini. Mulai dari bagaimana aku mengikuti PKTI untuk yang pertama kalinya dalam hidupku dan mengalami kegagalan dalam berbagai ajang LKTI di tingkat nasional. “Dulu, Kakak lebih banyak belajar secara otodidak, sekarang kalian sudah punya Kakak, silahkanlah bertanya! Supaya kalian nggak perlu menempuh jalan sepanjang Kakak,” kataku.


____Kesuksesan orang lain adalah JALAN PINTAS bagi percepatan kita. (Truly Elysa).