MENULIS adalah AKU; caraku beristirahat, caraku memaafkan, caraku mencintai dan caraku hidup abadi.
Jumat, 19 Juni 2015
Pengejar Takwa
IDE: One Day One Sheet
Pemimpin dan kepemimpinan tidak
dilahirkan begitu saja. Oleh sebab itu, pemimpin itu harus disiapkan, dididik
dan dibentuk melalui pengalaman dan usaha-usaha sesuai dengan lingkungannya. Islam sebagai rahmat bagi seluruh
manusia telah menjadikan
pemimpin dan kepemimpinan sebagai salah satu persoalan pokok dalam ajarannya. Melalui Al-Qur’an, ilmu tentang pemimpin dan
kepemimpinan bisa dipelajari. Sedangkan, melalui sosok Rasulullah, cara
memimpin dan praktik kepemimpinannya bisa diteladani.
ODOS
(One Day One Sheet) sebagai gagasan kreatif penulis dalam membentuk karakter
kepemimpinan dinilai sangat sesuai dan sejalan dengan kondisi kekinian. ODOS
merupakan sebuah kelompok mengaji yang berfokus kepada 2 hal; membaca Al-Qur’an
sekaligus memahami maknanya dan membentuk karakter kepemimpinan melalui
perguliran anggotanya menjadi pemimpin di kelompok tersebut.
Adapun metode dalam mengaji One Day One Sheet (ODOS) adalah:(1)
Anggota terdiri dari 10 orang.
(2) Pemimpin Bergilir. (3)Menuntaskan target mengaji One Sheet (1 lembar = 2
halaman) per hari. (4) Setoran
Makna Al-Qur’an. (5) Sanksi
dan penghargaan. Diharapkan, gagasan yang diberikan bisa diterima dengan baik oleh semua pihak
seperti ide terdahulu; ODOJ, yang telah dilaksanakan secara nasional. Kelebihan progam
ini adalah bisa dijalankan secara offline yaitu secara konvensional atau tatap
muka dan bisa juga dijalankan secara online dengan memanfaatkan teknologi,
yaitu melalui grup-grup di media sosial seperti Facebook, Twitter, Blackberry
Mesenger dan lain sebagainya. Maka dengan ini,
efektivitas gagasan ini akan sangat tinggi.
*Ini adalah ringkasan KTIku, Lia dan Rini dalam MTQM UR
Ramadhan ke-2; Ungu adalah Caraku Mencintai Bencimu
“El, udah jam setengah 4. Kita nggak ada makanan buat sahur
loh!”
Kalau aku tidur lagi
dan ke depan jam 4, pasti bakal terlambat. Soalnya Imsak kan jam 4.39wib. Belum
lagi lama jalan kakinya dan nunggu makanannya disajikan. Hemmm…berarti aku
memang wajib bangun sekarang!
Aku segera menegakkan tubuh. *Hemm, sempat-sempatnya
menganalisis begituan ya El? haha. Usai melaksanakan tahajud, kami langsung
bergerak mencari rumah makan yang buka.
Di tengah jalan,
“Rin, itu anak mudanya,” kataku tiba-tiba sambil menunjuk
laki-laki yang baru saja berbelok ke gang ini.
“Bukan. Kita anak mudanya, dia banditnya!”
“Oh iya ya. Hehe.” Aku memperhatikan wajah laki-laki yang
melintas di sampingku itu, “Rin! Itu abang kos loh!”
“Masa iyaa?”
“Iya. Aku lihat wajahnya, kayak menggigil gitu, pakai sarung
di lehernya. Mungkin habis ronda. Pantesan aja dia belum teriak, ‘Sahur, sahur,
sahurrr!’ waktu kita pergi tadi ya.” Aku menirukan teriakan abang yang biasanya
membangunkan kami sahur. Aku ingat, dulu aku pernah berdoa untuknya, Ya
Allah, semoga semangatnya membangunkan orang sahur ini jadi penyebabnya masuk
syurga-Mu.aamiin.
Langganan:
Postingan (Atom)