Jumat, 17 Juli 2015

Hati Tak Merasa Pulang

Ntah karena sering membangkang
Atau karena sering meminta tenggang
Sekali masa menagih luang
Hingga mengaji tak beruang
Hati tak lagi merasa pulang

Juli yang perlu diinsyafi, 2015

Parodi: Membenci Dalam Diam

Di sela-sela pembersihan, aku tiba-tiba teringat dengan beberapa kisah tak menyenangkan di masa lalu. Orang yang ku ingat pertama kali adalah Teguh. Tentu bukan karena dia adalah biang kerok dari kenangan buruk itu. Tapi, karena ia baru saja menjadi saksi salah satu kenangan buruk itu dan ‘nyambung’ kalau ku curhati.
Dek, ini zaman macam apa? Banyak sekali orang yang lebih suka memutuskan untuk membenci dalam diam daripada bicara untuk memperbaiki keadaan. Tapi, di sisi lain jemarinya berkhianat kepada dunia maya.
Setelah aku selesai dengan acara bersih-bersihku dan hendak menunaikan sholat Duha, Barulah ku cek lagi HPku dan sudah ada balasan darinya. Begini,
Emak lupa dengan tulisan emak tentang Okta yang mengatakan: Takutlah kepada kepura-puraan. Di satu sisi kita akan menemukan orang-orang yang nyaman pada kepura-puraan tersebut.
Hikss..iya ya dek.