Jumat, 03 April 2015

TIPS: Mencegah Malas Disiang Hari

Hai Elysa lovers... apakabar malam ini?
Kalian malam Sabtuan ngapain aja nih?
Mejeng? Pacaran? Telvonan sama gebetan? atau nongkrong gita-gitaran?
Huaahh, udah nggak zaman lagi deh yang gituan...
Sekarang udah zamannya kamu-kamu mengupgrade diri.
*Duh! bahasaku lebay ya? hehe, gini sih simpelnya, ini adalah zaman penuh pengetahuan. Rugi banget kalau masa muda kita dihabiskan dengan cara yang biasa-biasa aja. Banyak sekali peluang emas yang menunggu kita tangkap dan kita lahap. hehe.

Salah satu waktu yang potensial adalah sepanjang pagi hingga sore hari.
Nah, godaan besarnya adalah kita sering banget ngantuk setelah lunch. Iya nggak? Bener ya pastinya. Aku juga sering mengalami hal itu. Apalagi kalau setelah makan itu langsung duduk di kelas dengerin dosen berceloteh. hooaaammm, aku pun sering banget terkantuk-kantuk dan sengaja menidurkan mata di antara selap-selip bahu teman. Ada apa dengan hikmah hari? Nah, dari pengalamanku yang suram, aku ingin berbagi dengan kamu, check it out!

Seperti saat Kita Bersama pada Ketika

Selamat datang pada temu yang lama tak temu
pada beberapa jeda kita meleha sesaat tapi lama
sebab temu telah beberapa kali memanggil
adalah kita yang sering bersama
adalah kita yang penuh saling cari
di pangkal edar matahari kita kembali sua
tiada beberapa lama jadi ada sesaat cukup lama
salam senantiasa semoga ber-kita
kita semoga selamanya dalam salam
jangan sampai kita menjadi kau atau siapa sebutannya
jangan!
jangan!
biarlah hujung kembalikan pangkal kita menjadi lingkaran tak henti
Halte Cafe, ranum April 2015

Sustainable Meeting for MAWAPRES

Jam 07.35wib, aku beranjak dari tempat tidur dan pangku laptop.
Bergegas ber-Dhuha dan menuju ruang F8 Matematika, tempat rapat yang 2 hari lalu dijanjikan. Aku berusaha menepati janji dan menjadi versi diriku yang terbaik. Try to on time! Aku mengupdate BBM: 10 menit menuju meeting lanjutan. Be on time ya, kawan-kawan !

Sengaja nggak menggunakan motor, lagian tempatnya dekat kok! hehe, pas ditanya kak Galih: "Nggak pakai motor, El?" aku jawab "Hemat bensin, Kak!" kataku sekenanya. Terdengar bisik-bisik kak Galih dengan abang kos tentang pernyataanku barusan. Ah, aku tidak ada waktu untuk menyimak apa itu, yang jelas tidak ada yang salah dengan jawabanku itu. Aku melewati jalan pintas yang dulu --sebelum aku membawa motor kesini, selalu aku lewati bersama dia setiap kali ke kampus. Jalan ini sangat becek bahkan tergenang. Aku berfikir sedikit narsis, bahwa setelah 1 tahun ini tidak lagi kami lewati, tidak ada sosok-sosok yang setia melewatinya seperti kami. haha.



Aku cari akal. Demi tujuan yang cepat sampai. Sedikit kejeblos dan kaos kaki basah kuyup, tapi tidak apa-apa dari pada waktu harus mengulur terlalu lama. Lewat pinggiran sisa kerangka bangunan tak siap, aku melintasi genangan air dengan hati-hati. Kaos kaki yang kotor ku basuh di kolam ikan di pendopo Matematika Sedikit kedinginan, tapi tidak harus pula ku lepas kaos kaki ini.