Jumat, 15 Mei 2015

Hilman Qudratuddarsi (Duta Bahasa NTB)

Kak Hilman : Bagi saya, menjalani hidup dengan semangat, bercerita tentang diri kita bukanlah bermaksud sombong. kan tetapi, itulah cara saya mendapatkan semangat itu dan saya ingin orang lain juga ikut bersemangat. Prinsip saya, lakukanlah yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Karena pada dasarnya, kita tidak boleh menyesali hasil, yang boleh disesali adalah langkah menuju hasil itu. Kita tidak hidup sendiri, akan tetapi, apapun yang dikatakan orang lain tidak semua harus diterima. Apalagi kalau sampai perkataan mereka membuat kita kurang percaya diri. Percayalah apapun yang kita lakukan selama tidak merugikan orang lain dan tidak bertentangan dengan hukum-Nya, lakukanlah yang terbaik. Kita baik, kita buruk, pasti ada yang suka dan tidak suka. YKeep positif thingking.

Aku : kalimatnya luar biasa banget dan inspiratif kak. Elis masukin ke kolom INSPIRATION aja ya kak. tapi yang untuk testimoni itu elis maunya kakak komentar tentang diri elis, blog elis atau kedua-duanya juga boleh. 

Kak Hilman : Sebenarnya yang tentang semangat itu komenan buat elis lo.. kayaknya itu kesamaan kita 
Aku : Wah,, begitukah kak? Baiklah. Terimakasiih kakaak. (Jumat, 150515)

Sambutanku : 
Kak Hilman --yang ku kira lebih tua tapi ternyata seangkatan-- adalah orang yang luar biasa tapi sangat rendah hati dan ramah. Ya buktinya beliau mau berteman dengan saya yang entah siapa ini, ehhe. Beliau masih berkuliah di Universitas Mataram dan doakan ya semoga cepat wisuda (termasuk saya, hikss). Silahkan berkenalan dengannya di FB: https://www.facebook.com/hilman.qudratuddarsi

Inspirasi: Hikmah Jadi Orang Terkenal

Seminggu setelah kepergian Olga Syahputra, tayangan infotaiment masih terus memberitakan tentangnya. Mulai dari mengulas tentang sosoknya hingga memutar ulang film-film jadul yang dibintanginya.
"Mamake, kemarin waktu kajian sama ustad Tajudin, beliau bilang bahwa udah banyak artis yang dibuat Olga berjilbab."
"Subhanallah.. iyaa tu Mil?"
"Luar biasa kan, Mamake. Umil aja nggak nyangka."
"Semoga ia mendapat tempat yang indah di sisi Allah ya. Mil, Mamake tiba-tiba berfikir, inilah hikmahnya menjadi orang terkenal."
"Apa itu Mamake?"
"Banyak yang mendoakan dan banyak yang mengenang. Iya kan?"
"Benerr juga ya...."

Merenangi Kabar Kematian

Pagi-pagi banget udah disuguhi broadcast BBM tentang ibunda Plt. Gubernur Riau yang meninggal tadi malam. Hemmm, lalu baca berita ibunda dari alumni FISIP juga meninggal dunia. Dan, setelah pulang berenang, kembali diri disuguhi berita kematian dari pak Didi Petet. Semua orang juga pasti mengenalnya. Tokoh yang sangat populer di dunia perfilman Indonesia. Ya Allah, ini baru tentang hari ini, kemarin ibunda dari sahabatku di Pekon juga telah Engkau jemput, juga ayah dari sahabatnya Rini di FISIP. Engkau begitu menyayangi kami yang masih hidup ini lewat semua berita, tanda-tanda dan nasehat kematian. Mungkin belum hari ini, tapi siapa tahu besok atau lusa giliranku.

Ya Allah, wisudakan aku segera!
Tiba-tiba aku berdoa seperti itu karena khawatir terlambat memberikan hadiah ini kepada mami-papi.

Aku pernah baca ntah di mana, tentang anak muda yang selalu berdoa agar Allah memberikan tanda-tanda kematian jika ajalnya hampir tiba. Mirip seperti saat ini, banyak sekali kabar kematian yang menghampirinya tapi ia tidak menganggap hal itu sebagai peringatan baginya. Mungkin, yang ia harapkan sebagai tanda-tanda itu seperti kepala pusing, bermimpi dikafani, atau apalah itu namanya. Padahal, Allah dengan ke-Maha-penyayangannya itu telah memberikan tanda-tanda kepada semua manusia lewat kematian orang lain (sebelum kita). Itulah tanda yang JELAS!

Gurindam Pena

Apabila niat bertinta telah di dada
Hal yang sulit tidalah merintangi

Apabila terpelihara niat
Sedikitlah lidah berkeluh cekat

Apabila tinta tiada
Bolehlah arang jadi pena-nya

Akulah si Artis Pena, Mei 2015