Rabu, 02 Desember 2015

Kita untuk Orang Tua Kita

Orang tua tidak butuh apapun kecuali satu hal...
KABAR KITA.

Masih sanggupkah kita mengabaikannya?
Padahal mereka yang telah membuat kita ADA
Masih sanggupkan kita tak menyempat?
Padahal biaya SMS tidak semahal jasa mereka
yang tidak terbayar oleh apapun
Sekalipun dunia dan seisinya kita persembahkan.

Ampuni kami para anak-anakMu ya Allah
yang belum pandai membahagiakan kedua malaikat utusanMu ini..

Desemberku dan orang tuaku. 2015

Tentangku, masih Selalumu

Tidak penting kita seperti apa
Yang terpenting adalah kita bagaimana

Sekalipun sudah 9 kalender berganti
Apa yang darimu masih bagiku
Dan apa yang tentangku masih selalumu

Tak penting saat ini aku bagaimana padamu
Dan kamu bagaimana padaku
Yang terpenting adalah kita BAIK-BAIK saja.

Desember dan kebaikan panjang, 2015

Inspirasi: Nikmatnya bisa Mengungkapkan Perasaan


“Mamakeeee… maaf yaa, Tin belum bisa ngasih kadooo buat Mamakeee,” Titin malah jadi nggak enak hati padaku.
“Nggak apa-apa loh Cinnn.. Puisi romantismu semalam itu udah spesial bangeeetsss.”
“Itu Tin mikirnya lamaaa kali loh Mamakeee. Banyak yang Tin hapus berkali-kali sebelum jadi kalimat itu.”
“Iya ya Cin? Ehmmm… Mamake menyimpulkan sesuatu nih! Ternyata mampu MENULIS itu adalah suatu nikmat yang luar biasa ya Cin? Cin aja mau nulis kalimat untuk Mamake itu segitunya perjuangannya. Alhamdulillah, Mamake setiap kali nulis, di mana pun itu; mau di Instagram, di blog, di status FB, selalu aja lancar tangan ini mengetikkan kalimat-kalimat yang ada di kepala. Ternyata ini nikmat yang harus Mamake syukuri, karena banyak sekali orang yang sulit melakukannya.”
“Iya Mamakee,, bener banget tuh! Ajarkanlah Tin bisa nulis juga kayak Mamakeee haaa. Sebenarnya, kita tu tahu kita mau mengungkapkan apa, tapi kita nggak tahu itu apa. Ngerti kan Mamake?”
“Ngerti, ngerti. Waaaahhhh… ternyata nikmat banget ya rasanya ketika kita bisa membantu orang lain untuk memaknai perasaannya, Cin? Karena, banyak orang yang merasakan sesuatu, tapi nggak bisa mengungkapkannya. Teman Mamake sampai pernah bilang gini; ‘El, kalau ada alat yang bisa menerjemahkan perasaan, aku beli! Biar aku nggak susah-susah lagi mikir, ini apa?’. Gitu katanya Cin.”

“Kalau nulis status di BBM itu Tin lancar aja Mamakeee…soalnya itu kan berhubungan dengan apa yang kita rasakan saat itu. Misalnya sedang kesal sama seseorang. Tapi kalau mengungkapkan sesuatu untuk dinyatakan kepada orang lain itulah yang Tin sulit. Tadi aja waktu Tin jadi juri di PLS untuk lomba solo song, Tin lamaaaaaaa kali mikir untuk ngungkapkan apa yang Tin fikirkan. Padahal, Tin tu mau bilang bahwa semua suara pesertanya itu bagus, tapi mereka seolah bernyanyi hanya untuk diri mereka sendiri; belum bisa mengajak orang lain menikmati apa yang mereka nyanyikan itu. Eh, malah terbilang sama Tin gini pula; ‘Yaaa… Emmmm… secara keseluruhan, semua peserta ini sudah bersemangat nyanyinya,’ haaa..gitu pula Mamakee. Hahaha.. terus, mikir lagi Tin apa yang mau disampaikan, lamaa jadinya jatah Tin untuk mengomentari tu. Hahaa.”
Sepanjang mendengar penjelasan Titin ini, sebanyak itu pula syukur yang terhatur di dalam hati. Terimakasih ya Allah atas nikmat ini. Bantu hamba menjelmakan hobi ini menjadi passion business.