
Penyelenggara : ISC (International Studies Club) UIN Syraif
Hidayatullah Jakarta
Waktu : 3-6 Maret 2014
Judul Karya : -
Tentang pencapaian :
Ini adalah agenda internasional pertamaku tapi
pelaksanaannya masih di dalam negeri. Nggak apa-apa deh, semoga yang
bener-bener internasional akan segera menyusul. Ada delegasi dari Bangladesh,
Jerman dan Filipina juga. Untuk biaya perjalanan, aku dan Lia bener-bener
merogoh kantong orang tua. Udah berupaya ngajuin ke rektorat tapi ternyata udah
keduluan dengan teman-teman FMIPA. Yap, dari UNRI ternyata kami berlima yang
lolos dan rektorat hanye mengeluarkan dana untuk 2 orang saja, itupun nggak
sepenuhnya.
Jadi, JAVA MUN ini adalah simulasi sidang PBB. Kami dibagi
ke dalam 2 council; UNESCO dan OIC. Masing-masing orang mewakili suatu Negara anggota
dan aku adalah delegasi dari Brazil. Ada 3 orang pemimpin sidang; 1 sebagai
Director dan 2 sebagai Co.director. Ada
3 orang panitia yang standby sebagai pengantar surat rahasia. Surat rahasia itu
gunanya untuk negosiasi juga sebenarnya tapi ada beberapa yang isinya auto
konteks juga, hehe. Kita tinggal mengangkat kertas (sementara sidang tetap
berlangsung) dan sudah ada penjemput yang akan mengantarkan surat kita kepada
delegasi tujuan. Aku sempat dapat surat dari Co.director isinya adalah teguran
supaya aku aktif berbicara. Hehe.
Over all, acaranya keren. Tapi jujur, aku nggak
menikmatinya. Sistem pengambilan keputusannya ya dengan voting karena mengusung
konsep demokrasi. Isinya penuh debat untuk mempertahankan pendapat dan
keputusan. Sementara aku sendiri adalah orang yang kurang suka dengan hal
semacam itu. Setidaknya aku udah tahu gimana-gimananya setelah ikut MUN.
Dimalam perpisahan, aku baru tahu kalau MUN ini ternyata
sejenis kompetisi juga. Biasanya anak-anak Hubungan Internasional paling
menggemari ini. Diumumkanlah malam itu peserta terbaik dari masing-masing
council dan beberapa kategori lainnya. Bahkan, aku baru tahu juga ada orang
yang bisa addict banget untuk ikutan MUN-MUN dan hampir disetiap Negara punya
acara MUN-MUN gitu. Hemmmm.. I feel don’t have a passion over there. Kalau ada
kesempatan ikut MUN lagi, kemungkinan besar aku nggak mau ikut lagi. Lebih enak
lomba KTI kayaknya pemirsaa. Nulis, presentase, nerima hadiah. Hehe.
___Sekalipun sulit, itu akan tetap lebih baik daripada diam di tempat (Truly Elysa)