Rabu, 15 April 2015

Hari 2 MAWAPRES: Memang Kayak Gitu atau Baru Kayak Gini?

Dengan nafas terengah-engah, ku angkat telpon yang sejak tadi bergetar.
"Udah di lantai 3 ni haa!"
Aku kembali melangkah, menaiki tangga hingga lantai 4 rektorat. Tadi, di tengah motor yang sedang melaju, aku teringat pada sesuatu,
"Dek! Kakak jadi teringat dengan yang dibilang Dek Okta waktu kita makan tadi."
"Yang mana, Kak?" tanya Novi.
"Waktu dia bilang gini: Eh, Kak Vivin itu memang juara umum terus loh waktu SMA. Ingat, Dek?"
"Ingat, Kak. Memangnya kenapa?"
"Nggaak. Kakak cuma berfikir, kalimat seperti itu sering banget Kakak dengar dari orang-orang luar biasa di sekitar Kakak. Contohnya ya apa yang dibilang oleh Dek Okta tadi itu. Setiap kali masa lalu mereka diceritakan, pasti komentar orang lain adalah: memang kayak gitu sejak dulu. See? Begitu pun dengan Bang Azhari, Bang Hendra, Kak Taufanni. Kalau Kakak beda banget. Nggak ada cerita masa lalu yang luar biasa yang bisa Kakak bagikan. Mungkin kalimat untuk Kakak itu bukan memang kayak gitu, Dek..."
"Tapi.... baru kayak gini," sela dek Novi.
"Hhaahaa.... Bener-bener tuh!," aku tertawa menyambutnya.
"Tapi Kakak hebat loh! Baru sejak kuliah aja, tapi udah bisa kayak gini."
"Kayak gini, apanya hayooo hehe?"