Tadi malam belum sempat merapikan draf MC, pagi inilah baru
ku kerjakan. Untung aja laptopnya Rincuy nggak dibawa ke atas. hemmm… aku
berfikir, bang Hendra memang luar biasa. Acara perpisahan dan pentas seni hari
ini seluruhnya dia yang mengonsep. Bisa teater, bisa baca puisi, bisa nyanyi,
bisa MC, bisa berpantun, bisa bersyair, bisa nulis puisi, semuanya deh dia
bisa. *pengen multitalent kayak bang Hendra jugakk.
Nggak sempat sarapan, aku langsung cusss ke tempat Nilam.
Takutnya dia ngambek ntar kalau nggak ku antarkan kameranya. Sebenarnya bisa
aja sih bikin alasan, berhubung hari ini pun aku ada acara dan butuh kamera.
Hemm, tapi biarlah aku mengalah pakai kamera NOKIAku aja. Insya allah hasilnya
bagus juga kok.
“Jam berapa ke Alam Mayangnya?”
“Jam 10 kayaknya, Mbak. Kapan mau diambil lagi kameranya?”
“Nanti sore langsung Mbak ambil.”
“Ai? Cepat kali. Takutnya kami belum pulang nanti sore tuh.”
“Ya udah. Malam aja.”