Kamis, 28 Mei 2015

Inspirasi: Kesehatan Kita Tergantung Gigi Kita

Sambil menikmati santap siang, kami saling bercerita tentang hal-hal seru yang nggak mungkin muat kalau diketikkan di SMS atau diobrolin di HP. Hihii..
“Cek, kemarin Kakak pernah certain hal ini ke Kak Rini dan Kak Rini sependapat ternyata. Nah, bagaimana menuru Cek nanti? Gini, kita kan kalau sakit sering banget menyalahkan makanan yang kita konsumsi. Padahal, ada yang seharusnya lebih kita pertanyakan dan kita persalahkan Cek. Apa itu kira-kira?”
“Emmm… apa ya? Perasaan? Jiwa? Fikiran?”
Aku selalu menggeleng. “Kebersihan gigi kita Cek. Karena makanan itu pertama kali diolah kan dimulut. Coba seandainya kita malas sikat gigi, banyak kuman yang menumpuk di sana dan ketika ada makanan masuk, tentu makanan itu terolah bersama kuman-kuman tadi kan? Terus, tertelan. Terus, tercerna di dalam lambung. Berarti kuman-kuman dari mulut kita tadi udah terbawa sampai ke sana Cek.”
“Iyaaa yaaa,” ujar Novi sambil berfikir jauh.
“Dokter pun sangat jarang mempertanyakan kesehatan mulut si pasien kan Cek? Yang pertama kali ditanya pasti kebiasaan mengkonsumsi apa. Padahal, ketika kita sakit perut, belum tentu karena makanan, bisa jadi karena mulut kita yang kotor. Nih, contohnya lagi kalau kita sedang flu kan tenggorokan ada dahaknya juga tuh. Kan ada kalanya dahak itu tertelan sementara itu mengandung banyak banget kuman. Dahak yang tadinya terletak di antara hidung, telinga dan tenggorokan malah terbawa sampai ke pencernaan. Bener nggak Cek fikiran ngawur Kakak ini?”
“Bener Cek. Iya yaaaa.. AHAA! Pokoknya judul Blog Kakak hari ini harus ada gigi-giginya ya? Hehe.”