Senin, 08 Juni 2015

Jadi Detektif itu Ternyata nggak Gampang

"El! Udah jam 8 loh!”
Aku tersentak dari keasyikanku, “Oh iya yaaa… Kita kan mau pergi!”
“Nis.. Tadi ada loh orang yang susah dibangunkan sahur. Yah, mau gimana lagi lah Nis? Yang membangunkan sampai ketiduran gara-gara yang dibangunkan nggak mau bangun juga. Kita mana bisa berbuat apa-apa lagi kan Nis?” Rini mengajak cerita si kucing yang pagi-pagi udah nangkring di tempat tidurnya.
Aku hanya geleng-geleng kepala. Bukan aku namanya kalau gampang dibangunin. Ckckkck. Hihii.
Mbak, Romi lulus KTI yang di UNNES. Mbak ada contoh proposal untuk ngajuin dana?
Ada Dek. Sihiyyy… kereeeen dank! Mu ke sinilah, Mbak nggak ke kampus do hari ini.
Ya udah, aku mandi dulu ya baru ke sana ya. Dan pastikan Mbak juga udah mandi! Grrrrr
Tapi, hingga beberapa menit kemudian, aku nyatanya masih belum bergerak juga dari atas tempat tidur.
“Mbaaakkk.. Mbaaak Eeell…”
“Yuhuuuu,” aku buru-buru ke luar.
“Pasti belum mandi kan? Hisss, jorkiii..Siapalah yang mau sama dia nih nantik!” ledek Romcek.
Ni bocah jauh-jauh ke sini tapi nggak bawa flashdisk, hemmm. Dia minta tolong aku untuk ngirimkan lewat email aja. Aku sih nggak masalah dan mau-mau aja, tapi masalahnya, modemku baru aja dapat peringatan bakalan habis. Hiksss.