Senin, 10 Agustus 2015

Serahasia-rahasianya Rasa

Aku terjaga pukul 03.00wib. Langsung beristighfar karena ternyata laptop dan baterai kamera masih ter cas. Menyesal. Rumusnya masih seperti rumus lama; kenapa tadi tidur-tiduran kalau belum ingin tidur? Yah, begini kejadiannya.
Aku nggak tidur lagi sampai waktu sahur tiba; pukul 04.35wib. Rini sudah bangun.
“Rin, tanganku udah 2 malam ini kram.”
“Salah posisi tidur nggak?”
“Nggak kok. Tadi aja waktu aku bangun, tidurku lurus aja. Lagian, udah sejak tadi aku bangun, tapi ini belum hilang juga.”
Kami tukaran lauk. Rini yang punya ide. Aku makan teri+tempe dari Rini dan Rini makan ekor ikan Leleku.
“Ternyata aku nggak bisa mendustai lidahku El,” kata Rini sambil menyodorkan lauknya.
Aku masih memikirkan kalimat panjang dari Lia ketika aku membuka FB tadi. Kenapa tiba-tiba? Apa dia baru bongkar-bongkar blogku? *tingkah para penggemar itu emang kadang-kadang lucu, pemirsaaa...huhuuu.
Menjelang subuh, aku sempat tertidur sebentar dan dibangunkan oleh Rini. Maklumlah, aku nggak pernah-pernahnya bangun sedini tadi.