“Eh, tanganku nggak kram lagi Rin. Alhamdulillah,” ucapku
sambil mengibas-ngibaskan tangan. Beberapa malam kemarin, baru aja tersabar
dari tidur, langsung deh terasa kramnya. Makasih ya Allah. Jauhkan kami dari
penyakit besar. Aamiin.
“Syukurlah. Eh, cepatlah makan, udah hampir jam setengah 5
lewat loh.”
“Iya, iya.”
Aku menyapu wajahku dengan kedua tangan sebelum meninggalkan
tempat tidur. *Ini sunnah loh, udah tahu kan pemirsaa? ^_^ Aku segera mencuci
muka dan menyantap makan sahur dengan sambal tadi sore; Ikan laut bakar.
Nyummiii…
“El, nih! Nggak habis sama aku,” Rini menawari Bakwannya
kepadaku.
“Berarti ini emang rezekiku Rin.”
Selepas berbuka puasa, Rini sempat menghalangi rezeki
pemirsaa.. Waktu ku tanya, “Rini mau bakwannya 1 aja atau 2 2nya?” karena ku
tahu dia kurang suka bakwan. Eh, seolah nggak rela kalau aku bahagia, dia
jawab, “2 2nya lah.”
Lihat kan sekarang? Kalau rezeki, emang nggak bakal ke mana.
Huahhhh.
“Rin, Rin! Lihat ada kalang jengking di situuu!” pekikku.
Dengan santainya, om Kala hitam lewat di depan kami. Tanpa
permisi, tanpa menundukkan kepala *Huh, nggak sopan! Hehe.