
Tidak ada yang terlambat atas semua ini. Ini keputusanku dan aku harus bertanggungjawab atasnya. Bukan tanpa tujuan, justru atas sebuah misi dan target yang berkepanjangan. Dan, hari ini tersadar ternyata sudah 1 semester ekstensi waktu yang Allah berikan kepadaku dan Rini dalam kebersamaan ini. Aku ingat sekali dia pernah menargetkan harus lulus kuliah pada bulan Februari 2015 lalu, tapi berkat bujuan 'halus'ku, dia benar-benar wisuda di bulan Oktober ini --sebuah bulan yang sebenarnya ku rencanakan menjadi bulan kelulusanku juga. Tentang Januari telah menggantikan buku kuning Skripsi dalam semester lalu dan kini aku harus merelakannya. Ia mendahuluiku pergi. Tak mengapa. Karena kepergiannya pun adalah demi keberlanjutan mimpinya. Dia berhak atas mimpinya pula, kan?