"Umil akhir-akhir ini tu agak malas loh Mamake. Kadang, awak
pun bingung dengan diri awak sendiri. Habis sholat subuh tu nggak ada
ngapa-ngapain lagi, tidru-tiduran, guling-guling nggak jelas. Hati kecil Umil
sampai berbisik; ‘Mil, kamu tahu loh kalau malas-malasan kayak gini ni nggak
boleh, tapi kok kamu tetap aja malas?’ Alhamdulillah sih Mamake, walaupun Umil
sering malas-malasan, Umil bisa mengendalikannya untuk rajin lagi.”
“Alhamdulillah… tapi alangkah jauh lebih baik lagi kalau
kita nggak perlu memperbaiki yang salah itu ya kan, Mil?”
“Iya Mamakeee,. Betul tuh!”
Cerita Yaumil itu sebenarnya menuntunku untuk membaca diri
sendiri. Apa yang dialami Yaumil adalah nasehat bagiku juga. Ya Allah, bantu
kami untuk selalu pandai menjaga dan membaca diri. Aamiin.
“Kadang awak sedih loh Mamake kalau larut dalam kemalasan
gituu…”
Mil, Mamakee juga
gituuu… pekikku dalam hati.
“Benar-benar nggak bertambah bahagia Umil karena kemalasan
itu. Kadang, awak juga berfikir; sebenarnya apa sih ukuran kebahagiaan itu?
Menurut Mamake, apa ukurannya?”
Aku terdiam. Berfikir. Lalu bingung. Ntah bagaimana caraku menjawabnya.
“Kata orang, kebahagiaan itu adalah ketika kita bisa
SEIMBANG,” lanjut Yaumil lagi.
“Ahaaa! Benerrrr banget tuh Millll. Kuncinya memang
KESEIMBANGAN.”
‘Itulah kan Mamakee… memang keseimbangan itu kuncinya. Tapi,
itu yang paling berat untuk kita lakukan. Awak pun kadang berusaha menyemangati
diri; ‘Mil, malas-malasan aja Umil udah bisa kayak sekarang ini, gimana kalau
Umil nggak malas-malasa? Makanya, Umil harus bangkit! Semangat!!!’ Inilah yang
diajarkan di Tarbiyah kan Mamake… ketika ukuran amalan yang udah diajarkan di
Tarbiyah itu kita kurangi sedikiiiiit aja dari yang seharusnya, memang terasa
kali efeknya kan Mamake? Karena kita udah terbiasa dengan ukuran dan kebiasaan
itu. makanya, awak berusahaaa kali untuk terus menjaganya Mamakee..”
“Aamiiinnn, semangat buat kitaaaaaa!” teriakku, penuh
semangat.
Mil, penyesalan Mamake
sebenarnya jauh lebih besar daripadamu (kalau kamu tahu kekurangan Mamake).
Jangan terlalu mengagumi Mamake, miiill.. nanti kamu kecewa.