Selasa, 17 November 2015

Inspirasi: Kebahagiaan adalah Keseimbangan

"Umil akhir-akhir ini tu agak malas loh Mamake. Kadang, awak pun bingung dengan diri awak sendiri. Habis sholat subuh tu nggak ada ngapa-ngapain lagi, tidru-tiduran, guling-guling nggak jelas. Hati kecil Umil sampai berbisik; ‘Mil, kamu tahu loh kalau malas-malasan kayak gini ni nggak boleh, tapi kok kamu tetap aja malas?’ Alhamdulillah sih Mamake, walaupun Umil sering malas-malasan, Umil bisa mengendalikannya untuk rajin lagi.”
“Alhamdulillah… tapi alangkah jauh lebih baik lagi kalau kita nggak perlu memperbaiki yang salah itu ya kan, Mil?”
“Iya Mamakeee,. Betul tuh!”
Cerita Yaumil itu sebenarnya menuntunku untuk membaca diri sendiri. Apa yang dialami Yaumil adalah nasehat bagiku juga. Ya Allah, bantu kami untuk selalu pandai menjaga dan membaca diri. Aamiin.

“Kadang awak sedih loh Mamake kalau larut dalam kemalasan gituu…”
Mil, Mamakee juga gituuu… pekikku dalam hati.
“Benar-benar nggak bertambah bahagia Umil karena kemalasan itu. Kadang, awak juga berfikir; sebenarnya apa sih ukuran kebahagiaan itu? Menurut Mamake, apa ukurannya?”
Aku terdiam. Berfikir. Lalu bingung.  Ntah bagaimana caraku menjawabnya.
“Kata orang, kebahagiaan itu adalah ketika kita bisa SEIMBANG,” lanjut Yaumil lagi.
“Ahaaa! Benerrrr banget tuh Millll. Kuncinya memang KESEIMBANGAN.”

‘Itulah kan Mamakee… memang keseimbangan itu kuncinya. Tapi, itu yang paling berat untuk kita lakukan. Awak pun kadang berusaha menyemangati diri; ‘Mil, malas-malasan aja Umil udah bisa kayak sekarang ini, gimana kalau Umil nggak malas-malasa? Makanya, Umil harus bangkit! Semangat!!!’ Inilah yang diajarkan di Tarbiyah kan Mamake… ketika ukuran amalan yang udah diajarkan di Tarbiyah itu kita kurangi sedikiiiiit aja dari yang seharusnya, memang terasa kali efeknya kan Mamake? Karena kita udah terbiasa dengan ukuran dan kebiasaan itu. makanya, awak berusahaaa kali untuk terus menjaganya Mamakee..”
“Aamiiinnn, semangat buat kitaaaaaa!” teriakku, penuh semangat.
Mil, penyesalan Mamake sebenarnya jauh lebih besar daripadamu (kalau kamu tahu kekurangan Mamake). Jangan terlalu mengagumi Mamake, miiill.. nanti kamu kecewa.