Penyelenggara : UAKI Universitas Brawijaya, Malang
Waktu : 11-13 Februari 2014
Judul Karya : Karena Kita adalah Gugusan Planet
Tentang Pencapaian :
2 hari sebelum pengumuman kemenangan itu, aku baru aja
curhat ke Lia, “Cin, sejauh ini aku bersyukur banget udah pernah ngerasain
kemenangan dari berbagai jenis kompetisi. Tapi, ada 1 yang belum pernah sama
sekali ku raih, yaitu lomba cerpen. Rasanya pengen sekaliiiii aja menang Cin.
Kadang aku mikir, emang belum rezeki atau ada sesuatu yang harus ku pelajari
lagi ya tentang cara menulis cerpen yang WOW itu gimana.” Dan, hanya selisih
beberapa menit saja setelah curhat konyol dipagi hari itu, aku menerima SMS
kemenangan. Bukan hanya menang, aku pun diundang secara terhormat oleh UAKI
Universitas Brawijaya, Malang untuk mengikuti Simposium Mentoring nasional.
Alhamdulillah pemenang dibebaskan dari biaya registrasi kegiatan dan aku
tinggal mikirin gimana caranya dapat ongkos pulang-pergi ke Malang.
Sempat putus asa ketika menyadari waktu yang begitu mepet
dan aku belum pernah juga berurusan dengan permohonan dana ke kampus. Udah
sempat nyerah, udah sempat bilang juga ke Lia dan orang tua bahwa aku mundur
untuk berangkat. Karena, kalau soal piala sih bisa dititipkan sama teman-teman
UNRI yang berangkat ke sana. Tapi, aku mendengar 2 kalimat yang akhirnya
mengubah segalanya; 1. Kalimat dari Lia, “Memang sih Cin, mu nggak harus ke
sana kalau hanya untuk jemput piala, tapi masalahnya kapan lagi mu
berkesempatan ke sana? Kesempatan belum tentu datang 2 kali Cin. Kalaupun
datang, belum tentu sama.” Dan, 1 kalimat lagi dari bang Ridwan, “Belum dicoba
kok Elysa udah yakin kalau nggak bisa? Coba dululah.” Simple but deepest.
Dan, akhirnya berkat pertolongan Allah, niat hati yang kuat
dan bantuan dari orang-orang terdekat akhirnya Malang jadi pijakan pertamaku
dalam perjalanan ini. fabiayyi ‘alaa irobbikumma tukadzibaan. Kejutan dari
Tuhan belum berhenti sampai di situ, tiket pulangku dari Malang ke Pekanbaru
dirolling ke kelas Eksekutif Garuda Indonesia karena insiden Meletusnya Gunung
Kelud. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah. Kalau ditanya bagaimana
rasanya duduk di kelas eksekutif seperti orang-orang yang ‘mampu’ itu? Aku
menjawabnya dengan air mata dan kalimat “Nikmat Allah yang mana yang bisa ku
dustakan?”
___Kamu hanya butuh meneguhkan niat sebelum Allah akan menunjukkan jalan
(Truly Elysa)