Sahur pertama di tahun ini masih sama nuansananya dengan
tahun-tahun sebelumnya. Pada 20 menit menuju pukul 04.00wib, Rini akan terjaga
lebih dulu daripada aku. Biasanya, Rini harus membangunkanku berkali-kali dan
berkali-kali pula aku menolak untuk cepat bangun. Karena, aku tidak butuh waktu
lama untuk makan; hanya kurang dari 10 menit, pasti aku berhasil mendahului
Rini yang jauh lebih dulu memulai.
Kali ini, ada Nilam yang melengkapi sahurku. Tahun lalu, aku
berdua dengan Rini dan 2 hari setelahnya aku lebih dulu berangkat ke Desa
Pengabdian untuk KKN. Hanya dengan 1 kali guncangan dari Rini, aku sudah
berhasil dibangunkan. Nilam dan Rini sedang menikmati sahurnya ketika aku
sedang berdoa dan lanjut mengaji.
“Jam berapa Rin?” tanyaku ketika alarm HPku berdering. Aku
khawatir alarm yang ku stel itu menunjukkan pukul 04.30wib.
“Masih jam 4 kok!” jawab Rini. Ia seolah berkata, Masih lama buat seorang Elysa nih.
Kira-kira pukul 4.20wib, barulah aku sahur sementara Rini
dan Nilam sudah selesai tapi padangan mereka masih menekuni serial kartun
Detectif Conan dair laptop Rini.
“Kok tinggal dikit nih nasinya? Kayaknya aku nggak cukup
deh.”
“Menurut ngana? Aku makan banyak tadi?” tanya Rini.
Haha. Aku bersyukur sebenarnya, karena nafsu ‘tambah-nasi’ku
terkendalikan secara alami. Hehe.
Usai sahur, HPku bergetar. Teguh menelvonku ternyata,