Sabtu, 19 Desember 2015

Teknologi tak kan Mampu Gantikan Cinta



Jangan berfikir, diary-diaryku ini selalu tepat waktu postingannya. Meskipun terlihat bahwa setiap tanggalnya selalu terisi dengan rapi, tapi ketahuilah bahwa itu tidak selalu tepat waktu. Karena, jemariku ini bukan jemari malaikat. Jemariku ini adalah jemari manusia biasa yang bisa merasa lelah, ingin istirahat, sesekali juga berteman dengan penundaan dan kadang punya prioritas lain yang mesti didahulukan.
“Kebahagiaan tertinggi seorang PENULIS adalah ketika tulisannya DIBACA.”
Aku pernah mengatakan kalimat itu ntah kepada siapa. Aku lupa. Tapi, itu memang benar. Tulisan ini ku selesaikan pada hari Rabu, 23 Desember 2015. Ada pengaruh yang luar biasa dari ucapan seseorang pada tanggal 21 Desember lalu, sejak pukul 11.15-13.10wib.Butuh merenung untuk mengingat lagi tentang semuanya.
Aku : “Udah dibaca postinganku yang tentang perjalanan tu?”
Dia : “Udah. Tapi selintas aja. Boring bacanya! Aku kira itu tentang ulang tahunnya Jhon kemarin. Eh, ternyata bukan.”
Selama ini, dialah yang menjadi pendorongku untuk terus ber-diary. Dia bukan satu-satunya alasanku untuk terus MENULIS. Tapi, dia adalah salah satu alasanku untuk tidak berhenti MENULIS. Dia pasti akan tersenyum membaca tulisan ini. Detik ini aku kembali menyadari sesuatu, tentang panggilanku sebagai 'Pengingat Ulung'. Ternyata, aku bisa mengingat dengan baik segala sesuatu yang berhubungan dengan PERASAAN. Dan, tidak sebaik itu jika hanya tentang FIKIRAN.