
Jangan berfikir, diary-diaryku ini selalu tepat waktu
postingannya. Meskipun terlihat bahwa setiap tanggalnya selalu terisi dengan
rapi, tapi ketahuilah bahwa itu tidak selalu tepat waktu. Karena, jemariku ini
bukan jemari malaikat. Jemariku ini adalah jemari manusia biasa yang bisa
merasa lelah, ingin istirahat, sesekali juga berteman dengan penundaan dan
kadang punya prioritas lain yang mesti didahulukan.
“Kebahagiaan
tertinggi seorang PENULIS adalah ketika tulisannya DIBACA.”
Aku pernah mengatakan kalimat itu ntah kepada siapa. Aku
lupa. Tapi, itu memang benar. Tulisan ini ku selesaikan pada hari Rabu, 23
Desember 2015. Ada pengaruh yang luar biasa dari ucapan seseorang pada tanggal
21 Desember lalu, sejak pukul 11.15-13.10wib.Butuh merenung untuk mengingat lagi tentang semuanya.
Aku
: “Udah dibaca postinganku yang tentang perjalanan tu?”
Dia
: “Udah. Tapi selintas aja. Boring bacanya! Aku kira itu tentang ulang tahunnya
Jhon kemarin. Eh, ternyata bukan.”
Selama ini, dialah yang menjadi pendorongku untuk terus
ber-diary. Dia bukan satu-satunya alasanku untuk terus MENULIS. Tapi, dia adalah
salah satu alasanku untuk tidak berhenti MENULIS. Dia pasti akan tersenyum membaca tulisan ini. Detik ini aku kembali menyadari sesuatu, tentang panggilanku sebagai 'Pengingat Ulung'. Ternyata, aku bisa mengingat dengan baik segala sesuatu yang berhubungan dengan PERASAAN. Dan, tidak sebaik itu jika hanya tentang FIKIRAN.