Nama Acara : Milad FLP ke-16th
Penyelenggara : FLP Wilayah Riau
Waktu : 22 Januari 2014
Judul Karya : -
Tentang Pencapaian :
Usai acara talkshow di ruang LPM Universitas Riau, acara milad FLP dilanjutkan dengan temu dan diskusi keluarga FLP di serambi Balai Bahasa Provinsi Riau. Ada acara pemotongan kue, ada wejangan dari Mbak Sugi sebagia ketua FLP Riau dan bang Alam Terkembang sebagai ketua FLP Pekanbaru, ada games seru dan terakhir ditutup dengan penghargaan kepada anggota melalui voting. Ada 3 kategori penghargaan waktu itu dan salah satunya adalah Penulis Pendatang Baru terpuji. Pengumuman atas 3 kategori itu lewat FB pada malam setelahnya. Alhamdulillah, namaku muncul sebagai Penulis Pendatang Baru Terpuji. Ntah dari mana teman-teman menilainya mungkin karena aku baru kembali dari Malang atau bagaimana. Yang jelas, aku menyadari 1 hal; Berkarya itu perlu apresiasi dan berprestasi itu perlu sosialisasi. Kalau seandainya waktu aku ke Malang kemarin nggak ku ekspos di medsos dan nggak ada yang tahu, gimana bisa menginspirasi orang lain dan mengapresiasi diri?
Usai acara talkshow di ruang LPM Universitas Riau, acara milad FLP dilanjutkan dengan temu dan diskusi keluarga FLP di serambi Balai Bahasa Provinsi Riau. Ada acara pemotongan kue, ada wejangan dari Mbak Sugi sebagia ketua FLP Riau dan bang Alam Terkembang sebagai ketua FLP Pekanbaru, ada games seru dan terakhir ditutup dengan penghargaan kepada anggota melalui voting. Ada 3 kategori penghargaan waktu itu dan salah satunya adalah Penulis Pendatang Baru terpuji. Pengumuman atas 3 kategori itu lewat FB pada malam setelahnya. Alhamdulillah, namaku muncul sebagai Penulis Pendatang Baru Terpuji. Ntah dari mana teman-teman menilainya mungkin karena aku baru kembali dari Malang atau bagaimana. Yang jelas, aku menyadari 1 hal; Berkarya itu perlu apresiasi dan berprestasi itu perlu sosialisasi. Kalau seandainya waktu aku ke Malang kemarin nggak ku ekspos di medsos dan nggak ada yang tahu, gimana bisa menginspirasi orang lain dan mengapresiasi diri?
Jujur, aku akan minder banget kalau cerpenku itu sempat
dibedah. Karena, aku pun mengakui bahwa cerpenku itu biasa banget (diksinya).
Tapi, yang membesarkan hati adalah terpilihnya cerpenku itu ya karena inspirasi
yang termuat di dalam ceritanya itu. Apapun itu, aku sangat bersyukur atas
perjalanan kemarin. Semoga perjalanan ini akan terus berlanjut. Aku ingin
melihat dunia yang lebih luas lagi.
___Cukuplah rasa minder kita, hanya hati yang tahu (Truly
Elysa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar