Senin, 02 Maret 2015

Kesempurnaan untuk KTI UNJA

Gak terasa udah tanggal 2 Maret aja. *tepok jidat. Duhai proposal, maafkan aku yang belum juga padamu. Huaaaa... ya Allah, maafkan hamba. Niat untuk menyelesaikan kasus ATM ERROR pun sampai terlupa. Tadi pagi ada aksi damai mahasiswa Administrasi Negara (ANA), FISIP di depan dekanat FISIP karena ada konflik dengan salah satu dosen mereka. Aku belum dapat info lengkapnya seperti apa. Itu pun Rini yang bilang saat dia tadi menyerahkan persyaratan transkip nilai. Setelah mengurus Surat Keterangan Sehat di RS. UR, aku dan Rini langsung cusss ke Stadion Utama Riau. *Hasrat untuk berpose tiba-tiba muncul, hehe. Setelah itu, pulang dan malah jadinya ketiduran. *berfoto-foto itu ternyata melelahkan ya pemirsa?hhee.

Teringat pada janji jam 14.00 untuk membantu penyelesaian KTI UNJA-nya Dek Teguh, Dek Jhon dan Yudi. Langsung bergegas ke perpus UR, tempat 'mangkal' kami biasanya. Ternyata yang ditulis dek Teguh masih jauh dari prediksiku, begitu juga hasil kerja dek Jhon dan Yudi. *di situ kadang aku merasa sedih hehhe, artinya aku harus bantu mereka sebagai senior, wkwkwk.

Sedikit demi sedikit kami mendapat pencerahan tentang apa yang harus kami lakukan. Dek Jhon baru datang melengkapi pada pukul 17.00. Tak apalah daripada tidak sama sekali. TINTA FOR telah banyak menyita waktu dan fikirannya, kami maklum itu. Dek teguh harus izin sebentar untuk rapat ti BEM UR dan ternyata kunci motornya hilang. Kami berupaya membantu, tapi nihil. Akhirnya, bukannya rapat, ia malah meminjam motorku untuk menduplikasi kunci motornya. *kasihan kamu nak.

Azan maghrib berkumandang. Aku ditawari Dek Jhon untuk diantarnya pulang, tapi aku menolak dan memilih sholat di mushola rektorat. Yudi juga turut. Sambil menunggu Dek Teguh kembali, aku menyempatkan menulis tulisan ini. Jika tidak??? Mungkin aku hanya akan kembali menumpuk kewajiban dan penyesalan atas sebuah kelalaian.

Penyelesaian KTI berlanjut ke Halte Cafe...
Aku sudah berniat menginfakkan waktuku hari ini untuk membantu mereka. Kalau mereka lulus, aku juga yang akan berbahagia. Gak sempat pulang, gak sempat mandi, gak sempat ketemu Bang Enda, gak sempat lihatin pengumuman kelulusan Kak Dilla, gak sempat nyerahi Judul Penelitian, gak sempat nulis resensi Bang Afred, gak sempat ngangsur PTK Bu Dora, dan masih banyak gak sempat-gak sempat lainnya. *ya Allah semoga Engkau mengganti 'gak sempatku' dengan anugerah 'sempat yang cepat' nanti. aamiin.

Tidak ada komentar: