Semalam dapat kabar dari Iza bahwa talkshow MAWAPRES diundur sampai Sabtu depan (120315). Waaahhh,,, kemarin ngabari minta kesediaan tiba-tiba, setelah aku sanggupi eh ternyata batalin juga tiba-tiba. Mana udah terlanjur bikin bang Wira gak enak hati pula. Hemmm..syudahlah. Mungkin Allah ingin aku Qtime dengan Nilamku. Ia boleh berpuas diri bersamaku di sini hingga besok sore.
Kak Wulan minta tolong aku bikin puisi tentang perempuan.
Segera aku selesaikan, karena aku juga besok pagi gak bisa ikutan ke CFD.
Syukurlah kak Wulan faham dan mengizinkan. Ada seminar sih di puskom tentang prestasi seorang dosen yang kuliah di luar negeri gitu. Paling juga web cam-an kayak kemarin. Tapi urung. Aku nyuci baju yang udah menggunung aja deh. Lia kesini jam 2 an dan membawa makan siangku. Aku melahapnya.
"Aku kangeeenn," kataku tiba-tiba sambil memeluknya.
"Ih, aku juga," balasnya.
"Aku tu maunya jadi rumahmu cin. Mu boleh pergi ata maen kemana aja. Tapi pulangmu yang tetap aku. Ngerti mu? Mu boleh juga cerita tentang siapa aja. Tapi yakinkan aku bahwa aku tetap sesuatu di matamu. Gituuuuu," kataku bertambah manja padanya.
"Hihi,,, maafin aku ya cin," pungkasnya.
Aku melepas pelukan itu ketika Rini keluar dari kamar mandi. *kenape emang? hehe, malu donk bro diliat Rini. hihii. Aku ceritain ke Lia tentang PENAPPUCINO. Udah ketebak banget komentarnya...
"Makasih banget ya cin... mu selalu bawa aku kemana pun," matanya sendu. hihi.. aku kan jadi malu.
Setelah ngobrol ke sana ke mari, akhirnya aku tahu akan menugaskan Lia dalam bidang apa. Ada tambahan divisi baru, yaitu DIVISI LINGUA yang dihendle oleh Lia. Tugasnya adalah bina kelas bahasa dan tentuin jadwal kapan latihan ngobrol langsung dengan foreigner gicuuu... semoga deh terlaksana dengan lancar. Aammiin ya Allah.
Aku jemput Nilam dan Lia jemput kak Dila.
Makan malam kali ini terpaksa harus nguras kocek Nilam. Hiksss..uangku benar-benar gak ada. Huaa...... Maafkan mbakmu ini ya dekkk...
Kak Wulan minta tolong aku bikin puisi tentang perempuan.
Segera aku selesaikan, karena aku juga besok pagi gak bisa ikutan ke CFD.
Syukurlah kak Wulan faham dan mengizinkan. Ada seminar sih di puskom tentang prestasi seorang dosen yang kuliah di luar negeri gitu. Paling juga web cam-an kayak kemarin. Tapi urung. Aku nyuci baju yang udah menggunung aja deh. Lia kesini jam 2 an dan membawa makan siangku. Aku melahapnya.
"Aku kangeeenn," kataku tiba-tiba sambil memeluknya.
"Ih, aku juga," balasnya.
"Aku tu maunya jadi rumahmu cin. Mu boleh pergi ata maen kemana aja. Tapi pulangmu yang tetap aku. Ngerti mu? Mu boleh juga cerita tentang siapa aja. Tapi yakinkan aku bahwa aku tetap sesuatu di matamu. Gituuuuu," kataku bertambah manja padanya.
"Hihi,,, maafin aku ya cin," pungkasnya.
Aku melepas pelukan itu ketika Rini keluar dari kamar mandi. *kenape emang? hehe, malu donk bro diliat Rini. hihii. Aku ceritain ke Lia tentang PENAPPUCINO. Udah ketebak banget komentarnya...
"Makasih banget ya cin... mu selalu bawa aku kemana pun," matanya sendu. hihi.. aku kan jadi malu.
Setelah ngobrol ke sana ke mari, akhirnya aku tahu akan menugaskan Lia dalam bidang apa. Ada tambahan divisi baru, yaitu DIVISI LINGUA yang dihendle oleh Lia. Tugasnya adalah bina kelas bahasa dan tentuin jadwal kapan latihan ngobrol langsung dengan foreigner gicuuu... semoga deh terlaksana dengan lancar. Aammiin ya Allah.
Aku jemput Nilam dan Lia jemput kak Dila.
Makan malam kali ini terpaksa harus nguras kocek Nilam. Hiksss..uangku benar-benar gak ada. Huaa...... Maafkan mbakmu ini ya dekkk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar