"Dek, persoalan menjaga hati ini adalah persoalan yang MENGECOH. Dia nggak terlihat oleh mata, nggak terdengar oleh telinga orang lain karena ini adalah pekerjaan hari dan perkara rasa. Cuma ada 2 cara untuk mengukur keikhlasan kita dalam proses menjaga hati :
1. Seandainya detik ini, dia menikah dengan wanita lain, bagaimana perasaanmu?
Ikhlas? Biasa aja? Bagus! Kalau masih ada rasa tidak rela atau sakit hati, artinya kamu belum bisa ikhlas. Dek, orang di luar saja bisa saja mengira kita adalah orang alim dari penampilan kita. Tapi, sesungguhnya ada hal yang lebih tersembunyi tapi dialah hal dasar yang harus selesai kita kendalikan; PERASAAN. Kalau hal dasar ini saja masih amburadul, bagaimana mungkin kita bisa bicara hal yang lebih besar?
2. Seandainya detik ini, kamu dilamar oleh orang lain (bukan dirinya yang kamu ukir di hati), bagaimana perasaanmu?
Ikhlas? Akan fokus menilai bagaiman calonmu itu? Bagus!
Tapi, kalau hatimu masih memanggil-manggil namanya dan berharap agar kamu bisa menolak kedatangan laki-laki ini, artinya hatimu belum ikhlas. Ikhlas memang bukan perkara instan dan langsung jadi, bukan! Itu adalah proses panjang dan berkelanjutan. Setiap orang punya strategi dan cara untuk sampai di titik itu. Maka, bagaimana dengan stretegimu?"
Semoga Allah meneguhkan hati kita atas pilihan ini. Semoga Allah ridho. Semoga kita teguh, hingga Ia berkata; Sudah! *azekkkkkk.
Semoga bermanfaat ya ^_^
1. Seandainya detik ini, dia menikah dengan wanita lain, bagaimana perasaanmu?
Ikhlas? Biasa aja? Bagus! Kalau masih ada rasa tidak rela atau sakit hati, artinya kamu belum bisa ikhlas. Dek, orang di luar saja bisa saja mengira kita adalah orang alim dari penampilan kita. Tapi, sesungguhnya ada hal yang lebih tersembunyi tapi dialah hal dasar yang harus selesai kita kendalikan; PERASAAN. Kalau hal dasar ini saja masih amburadul, bagaimana mungkin kita bisa bicara hal yang lebih besar?
2. Seandainya detik ini, kamu dilamar oleh orang lain (bukan dirinya yang kamu ukir di hati), bagaimana perasaanmu?
Ikhlas? Akan fokus menilai bagaiman calonmu itu? Bagus!
Tapi, kalau hatimu masih memanggil-manggil namanya dan berharap agar kamu bisa menolak kedatangan laki-laki ini, artinya hatimu belum ikhlas. Ikhlas memang bukan perkara instan dan langsung jadi, bukan! Itu adalah proses panjang dan berkelanjutan. Setiap orang punya strategi dan cara untuk sampai di titik itu. Maka, bagaimana dengan stretegimu?"
Semoga Allah meneguhkan hati kita atas pilihan ini. Semoga Allah ridho. Semoga kita teguh, hingga Ia berkata; Sudah! *azekkkkkk.
Semoga bermanfaat ya ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar