Sabtu, 04 April 2015

Special: Selamat ULTAH Buat Mami Tercantik Sedunia

Tiada kado berpita
atau kata-kata mutiara
atau lagu bernada cinta
Hanya kalimat sederhana  yang ku bisa
tapi semoga ini menjadi doa
Selamat ulang tahun, mamiku tercinta
wanita terbaikku sejagad raya
semoga umurmu semakin bercahaya
diridhoi yang Maha kuasa
dan disayangi oleh sesama.. ^_^

Aku mengirimi mami ucapan tersebut pukul 00.17wib.
Ada rasa khawatir, sebab terakhir kali aku mengucapi-nya selamat ulang tahun, mami marah.
Ia berkata bahwa itu bukan kebiasaan Rosulullah. hiksss, aku faham juga hal itu.
Tapi, menurutku ini adalah diluar urusan agama dan ibadah.
Kalau itu disebut meniru kebiasaan orang Y**udi, atau orang Na**ani karena mereka memang yang lebih dulu melakukan kebiasaan itu, aku rasa itu nggak cukup memadai sebagai alasan.
Yang berumur dan bertambah umur kan semua orang yak?
Agama apa pun dia, suku apa pun dia, seluruh manusia berumuu dan bertambah umur dan semua agama/bangsa mengucapkan selamat ulang tahun (dalam bahasa dan cara masing-masing). Maka bisakah ini disebut sebagai menyerupai suatu kaum? Kaum yang mana? Bangsa yang mana?

Selanjutnya, ada yang pernah berpendapat: Berkurang jatah hidup kok malah diselamati toh?. Menurutku, makna dalam ucapan selamat ulang tahun adalah: Selamat karena masih diberikan kesempatan oleh Allah hingga usia ini. Artinya, masih ada waktu untuk memperbaiki diri dan melakukan lebih banyak hal baik lagi. Kalau dilihat dari awal kita dilahirkan, ulang tahun artinya bertambah umur sedangkan jika dilihat dari batas hidup kita, maka ulang tahun artinya berkurang umur. 2 2nya menurutku tidak salah. Sama-sama punya makna dan nasihatnya sendiri. Lagian, yang diucapkan setelah ucapan itu sendiri biasanya adalah doa-doa yang mulia :
Semoga sukses selalu,
Semoga bahagia selalu,
Semoga cepat wisuda,
Cepat dapat jodoh de el el.

Tapi, gini pemirsaaaa...
Aku pun nggak setuju kalau ada acara tiup-tiupan lilin.
Karena, dari segi kesehatan juga nggak bagus. Masa, makanan yang mau kita makan terkena karbondioksida dulu? Kasihan kan kuenya. Ya, kalau mau makan-makan kue silahkan aja. Nggak salah kok, mau ngasih kado juga nggak salah. Malah dianjurkan oleh Rosulullah agar kita saling mencintai. Nah, perihal tentang pernyataan bahwa: Kalau mau memberi, nggak perlu dikhususkan dihari ultahnya. Ya berikan aja kapan pun ingin. Karena, kalau dihari ulang tahun berikutnya kita nggak memberinya karena terlupa atau nggak ber-dana, dia bakal ngarep dan nunggu2, itu sih persoalan rasa aja menurutku. Nggak mungkin juga kan ada yang menuntut orang lain untuk selalu memberikan kado dihari ultahnya. Aku pun gitu, kalau tahun kemarin ada yang ngasih dan tahun ini dia nggak ngasih, paling-paling aku hanya berfikir: Oh, mungkin dia sibuk. Oh, mungkin dia lupa, yang penting doanya semoga tersedia. Simpelnya gitu sih. Kalau pun ngarep, mungkin itu hanya sementara.

maka, kali ini aku putuskan untuk memberi mami ucapan selamat ulang tahun dan alhamdulillah paginya mami bilang makasih. Artinya, mami senang atau marah, pemirsa? ^_^

Mbak? Nggak ngucapin selamat ulang tahun buat umi? Umi nah ulang tahun hari ini...
tanya Salsa yang meminjam HP mami.
Udah kok, tadi malam pun. Lihat lah di sms yang masuk disitu. Pasti masih ada sms Mbak.
Lalu, jawaban salsa berikutnya sangat surprise menurutku,
Aku ngasih duit, Mbak buat umi.
Ngasih duit? hahaa, bukankah duit itu pun sebenarnya dari mami? weleehhh ada-ada aja.
Berapa banyak?
Tanyaku kepadanya.
10 ribu
Semakin tergelak aku dibuatnya. Hhaaa, bisa-bisanya dia se-so sweet itu. Semoga jadi anak yang sholeha ya dek....

Tidak ada komentar: