Jumat, 08 Mei 2015

Inspirasi: Teknologi Memperluas Silaturahmi

"Rin, menurut Rini nih. Mempersilahkan orang lain mengenali kita dan memudahkan diri kita dikenal orang lain, apakah itu artinya kita murahan?”
“Enggg… dikenalnya lewat mana maksudnya El?”
“Yaaa…lewat mana aja kek, lewat medsos atau karya-karya kita.”
“Hemmm.. nggak lah kayakna. Murahan itu kan mau dan gampang diajak gini-gitu.. emm…nggak ngerti juga lah El. Bingung aku. Beda tipis nggak sih sebenarnya?”
“Apa nya Rini nii? Keterangan Rini dengan kesimpulan Rini itu nggak ada korelasinya loh. Kok tiba-tiba dibilang beda tipis aja? Macam mana nyaa? Haha.”
Tapi, nggak ada jawaban selanjutnya dari Rini. Dia terlalu fokus dengan revision SKRIPSInya. Aku mulai menerawang kepada beberapa pernyataan; 1. Semakin banyak orang yang mengenal kita, bukankah semakin baik? 2. Di zaman modern seperti ini, menciptakan sejarah diri itu sangat mudah. Kalau orang-orang dulu rela memahat karya dan tulisannya di batu atau kayu demi namanya dikenang orang lain. Maka, kenapa kita nggak memanfaatkan kemudahan saat ini untuk meciptakan sejarah kita? 3. Bukankah segalanya jadi lebih mudah ketika orang lain bisa mengenal kita tanpa kita perlu menjelaskan siapa dan bagaimana diri kita?



Ah, segala sesuatunya hanya Allah yang paling tahu.

Tidak ada komentar: