“Rin, lihat bekas lipatan ini. Menurut Rini terlihat nggak
sih garis putihnya?”
Rini mengamati rok hitam
semi jeans yang baru ku beli kemarin. “Kelihatan El.”
Ternyata, pandangan Rini sama sepertiku. Segera ku cari ide.
Aha!
“Rin, tahu nggak aku mau ngilangin garis putih ini pakai
apa?”
“Apaa?”
“Pakai tinta spidol permanent. Hehe.”
“Good idea!”
Aku langsung beraksi. Mencoret sana-sini rok hitam yang
sedikit bergaris putih itu. Memang, inilah resiko kalau beli sesuatu yang nggak
sempurna jadi.
“Aku nggak tahu harus percaya ke tukang jahit yang mana lagi
di sini Rin. Makanya, ku buka jahitan bawah rok ini dan ku jahit ulang. Wong
aku aja bisa kok! Ngapain harus makan hati dulu ke tukang jahit? Huhuu.”
“Iya… Yang kencang-an ngomongnya tukang jahit sini.”
“Bandit (baca: Rini) pun kalah kan?”
“Iyaa.”
“Rin, dari bekas lipatan rok ini aku belajar sesuatu?”
kataku sambil terus mengoleskan tinta spidol ke rok.
“Apa itu, Bung?”
“Segala sesuatu yang
terlalu lama, akhirnya bekasnya pun akan lama hilangnya.”
“Cihuuyyy, ngeri dank!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar