Minggu, 31 Januari 2016

Psikologi Bangsa lewat filmnya

"Rin, kenapa ya film-film barat tu nggak ada yang romance-nya berkesan kecuali Titanic atau Romeo-Juliet yang selalu disebut-sebut orang? Film-film barat tu jarang banget yang menunjukkan keagungan cinta ya Rin? Kecuali kalau film tentang rumah tangga ya... tapi itu pun nggak terlalu menyayat-nyayat hati. Beda dengan film India; Film actionnya pun pasti selalu menyelipkan romantisme. Setiap perempuan yang dihadirkan di film-filmnya, pasti punya tujuan dan nggak ada yang hanya lewat begitu saja atau sekedar jadi hiburan."

"Iyaaa..yaa, gimana cara orang tu buat filmnya ya? Ngajak orang sebanyak itu untuk ikut menari. Kalau emang bukan kulturnya, mana mungkin segitunya penghayatannya ya kan? Orang tu memang suka menari dan menyanyi."
"Aku jadi pensaran Rin, kayaknya kekhasan film itu mencerminkan psikologi bangsanya deh! Tengoklah film-film Barat; Serba sadis dan canggih. Mereka memang cerdas secara otak, tapi mereka miskin rasa. Makanya mereka suka menjajah. Lihatlah India? Mereka kaya rasa banget Rin dan mana mungkin negara se-so sweet itu menjajah dan berperang? Ya nggak?"
"Iya ya El. Kayaknya ada berhubungan tuh!"

Tidak ada komentar: