Minggu, 26 April 2015

Minggu Bersamamu

Aku masih harus menyelesaikan postinganku yang belum kelar semalam. Dan, aku tahu Nilam suntuk. Daripada dia ngelihatin aku sedang nulis yang alaynya nggak ketulungan gini, mending ku suruh dia baca buku aja.
"Bukunya nggak ada yang bagus kok. Itu-itu aja," katanya.
"Ada yang bagus tuh, baru kemarin dibeli di Gramedia kok. Carilah di situ," pintaku.
Kemudian, Nilam mengorek-ngorek tumpukan kertas, buku, pipet, aqua dan ntah apa lagi itu. hehe
"Nilam ingat Nurdin M Top?" tanyaku.
"Ingat. Teman Abi kan?"
"Nurdin M Top, loh! Masa lupa?" tanyaku memastikan. Padahal waktu kasus itu marak dulu, Nilam masih TK dan udah ngerti gituan. Sekarang udah gede ditanya malah lupa. hhaa
"Iya om Nurdin kan? Teman papi yang sering ke rumah itu kan?" jawab Nilam dengan sok yakin. Sontak saja aku dan Rini terkekeh.
"Ya Allah, Laaaam. Itu teroris loh! Kok teman Abi pula?" kataku sambil tertawa disusul tawa Nilam.

Lalu, aku mengetik kembali dengan lincah.
Karena teringat tadi malam belum minum susu, aku segera menyeduhnya. *ayo tulang, cepat donk nambah tinggi lagi. heehe aaminn.
Kali ini, aku yang menawarkan diri untuk membeli sarapan. Seperti biasa, tempar biasanya, menu biasanya, hanya saja ada tambahan porsi untuk Nilam. Setelah sarapan, Rini nyuci baju, Nilam nonton, aku yang ketiduran hiksss. Setelah Rini nyuci, Nilam nyuci, giliran aku yang nonton huaaahhh. Setelah Nilam mandi, Rini pergi, giliran aku yang nonton hueekkkk (tapi sambil nulis kok)