Senin, 14 September 2015

Cangkir yang Tak Dibayangkan



Berjalan.. berlari.. hati tertindih.
Sulit tapi harus aku putuskan
Jalanmu, jalanku belum sempruna
Biar masa depan yang sempurnakan
Suara-suara bathinku melepaskanmu
Lirih-lirih jiwaku membasuh pilu…
Takdir yang Kau beri menguji hatiku
Terasa menyesakkan kehilangan ini
Tangis yang Kau beri membuka mataku
Bahwa cinta yang sebenar cinta hanya ada Satu
Karena kehilangan ini, ku mampu medekat kepada-Mu
Alunan lagu berjudul Mencintai Kehilangan ini menemani pagiku. Masih dini. Sholat Subuh baru saja ku tunaikan. Sendirian. Dan, di menit ini aku kembali merindukan Rini. Semoga di sana, ia tetap sama dalam ibadahnya. Aamiin

Bububuyuuu banguunnnn… Aku mau adek! Auk auk auk auk..
Sayangnya aku belum ada pulsa dan harus membalas pesan Rini dengan membebankan biaya kepadanya. Hehe.
Eke tadi bangunnya jam 04.10wib loh cuyyy. Aku mau adek! Kayaknya aku udah terbiasa bangun cepat nih. Dia udah nelvon? Udah nelvon dia? Simpanse. Bububuyu. Eh, btw flasdis eke di mindring?
Tentang kalimat Dia udah nelvon? Udah nelvon dia? masih ingat kan dengan pembuka di awal cerita ini http://elysarizka.blogspot.co.id/2015/09/one-additional-day-with-you.html ?
Di tas hitamku yang cantik itu, di dalamnya. Isilah pulsa itu wooyyy!
Hahaha.. aku terkekeh membaca balasan Rini ini. hemm.. Iya Cuy, aku akan beli pulsa nanti.