Waaah, hari ini hari bahagia Lia.
Doi ujian PROPOSAL loh, pemirsa. Yeyee selamaaat.
Wah, ini artinya aku sendiri yang belum ujian yak?
Tengok kiri tengok kanan, huaaa nggak ada kawan lagi. hiksss.
Tapi, jujur ya. Aku belum juga tersentil dan merasa iri untuk buru-buru memeluk SKRIPSI loh, pemirsa. Kadang, aku merasa akunya yang nggak normal. hihii. Teman-teman udah hampir ujian SKRIPSI pula. Lah aku?
Kadang nyesek juga sih waktu teman-teman nanya "Udah sampek mana prosesnya, El? Udah bimbingan? Udah ujian proposal? Udah ngajuin judul?" dan kalian tahu apa jawabanku? BELUM SAMA SEKALI. Kadang juga, ketika berada di kondisi itu, aku sering bertanya ke diriku sendiri, "Lah, El? Kalau jawabannya belum semua, terus kamu udah ngapain aja?". Iya juga ya. Aku ngapain aja? Dan mulailah aku me-list aktivitasku :
1. Mengeksekusi program kerja UR Cendikia
2. Sekretaris agenda besar BEM; Bedah Visi Riau 2020
3. Bolak-balik BEM FKIP buat bimbing adek-adek yang mau ngikutin MAWAPRES
4. Nulis kapan pun aku sempat. Ini dalam rangka percepatan menuju BIOSKOP
5. Latihan jadi speaker
6. Seminar-seminar kece badai yang sedang merajalela
7. Ketua Pelaksana pemilihan dan penganugerahan MAWAPRES UR 2015
8.Membimbing adek-adek buat nemuin ide KTI MAWAPRES
9. Meniti karir dari PUISI
10. Eksekusi program kerja FLP Ranting sekaligus FLP Pekanbaru
11. PKM GT
Yah, kira-kira itulah beberapa kegiatanku. Emang nggak seberapa sih, tapi memang cukup menyita waktu. Yah, tema agendaku saat ini ku namai PENGABDIAN setelah selama ini aku disayangi oleh Universitas Riau. Ya Allah, semoga apa-apa yang aku upayakan ini Engkau catat sebagai pemberat kebaikanku dan tolong WISUDAKAN aku tepat pada waktunya -OKTOBER 2015.
Pas aku dan Rini masuk ke ruang ujian, Lia udah tampil. Sempet heran juga karena nggak ada slide power point. Nggak lama giliran Yudi yang datang. Seperti kekhawatiran Lia, memang banyak sekali kritik dari 3 pengujinya. Yah, tapi wajah teduh Lia hanya menampakkan ketenangan di antara ketegangan yang berhasil ia sembunyikan. Yudi udah menyiapkan kertas ucapan untuk Lia, giliran aku pula yang menuliskan puisi berpola NUR JAMALIAH untuknya dengan metode on the spot. hehe. Biasaaa, deadliners. Setelah Lia selesai, kami berfoto bersama.
"Bang, Mak belum nulis apa pun loh," ujarku memelas. Pertanda aku mengasihani diri sendiri di antara teman-teman yang sudah berujian dan berwisuda ria.
"Ah, aku yakin Mamak bentar aja tu," ntah jawaban darimana yang dipungut Yudi itu. Selalu seperti itu. Bertemu siapa pun, mereka selalu yakin bahwa aku secepat yang mereka fikirkan.
"Beda, Lis. Beda. Banyak prosedurnya. Nggak bisa sesuka kita kayak nulis KTI," demikian pak Suarman pernah menasehatiku. hiksss. Itu 2 bulan yang lalu pemirsaah. Sampai Maret ini hampir berlalu pun nyatanya aku belum mampu menggenapi sanggupku padanya itu. hikss. ampuun dije..
"Doakan aku segera tobat ya, Cin," kataku sebelum aku menyalaminya.
"Iyaaa.. aamiin. hhee," jawabnya. Meskipun aku adalah peneror yang disayanginya (aku tahu dari cerpen yang pernah ditulisnya), tapi dia bagiku adalah peneror yang tanpa teror. Hihi, maksudnya apa itu? Yah maksudnya, walaupun aku malas menyelesaikan sesuatu (contoh; proposal), dia nggak pernah menerorku. Dia hanya mengingatkan tanpa membuatku takut atau nggak enak hati. Benar-benar cara meneror paling anggun yang pernah aku temui. hihii love you deh cin pokoknya.
***
Hari ini, rapat pertama pmebentukan kepanitiaan MAWAPRES dan penyusunan agenda. Bismillah. Thx banget ya Mil, selalu ngingatin mamake buat ngelakuin pekerjaan selanjutnya. Rapat ini pun berlangsung karena inisiatifnya. Semuanya setuju menjadikanku sebagai ketua pelaksana. Semoga ya Allah aku sanggup. Inilah saatnya aku mengotak-atik konsep penyeleksian tahun ini. Semoga yang terbaik akan terwujud dan yang terburuk bisa dihindari.
Peserta cukup ramai, ada bang Nando juga dan masih beliau yang memimpin rapat MAWAPRES sore ini di ruang A5 Matematika. Umil lagi-lagi berinisiatif menjadi notulen rapat dan menuliskan hasil rembuh bertiga kemarin di papan tulis (aku, Yaumil dan Reza). Upsss! Tapi Rezanya nggak datang kali ini dan nggak ada konfirmasi. Tapi, walau bagaimana pun, dialah yang berhasil mendesakku untuk segera melakukan persiapan setelah dia menanyakan banyak hal kepada BEM UR tentang persiapan tahun lalu.
"Kak, mereka aja persiapannya selama 2 bulan loh. Sedangkan waktu kita yang tersisa ini tinggal 1 bulan. Maksany kita harus benar-benar kerja cepat. Dan, ini bukan hanya tanggung jawab riset aja. Teman-teman yang lain juga harus kita libatkan. Tapi, untuk hari ini ayok kita bertiga dulu yang menyusun rencana."
Astaga! Aku juga meminjam uangnya Rp 20.000 untuk makan siang di kantin teknik. Perih banget perutku pemirsaaa. Nyum nyum, untung Reza bawa uang dan bisa mengganjal perut dulu diriku.
Doi ujian PROPOSAL loh, pemirsa. Yeyee selamaaat.
Wah, ini artinya aku sendiri yang belum ujian yak?
Tengok kiri tengok kanan, huaaa nggak ada kawan lagi. hiksss.
Tapi, jujur ya. Aku belum juga tersentil dan merasa iri untuk buru-buru memeluk SKRIPSI loh, pemirsa. Kadang, aku merasa akunya yang nggak normal. hihii. Teman-teman udah hampir ujian SKRIPSI pula. Lah aku?
Kadang nyesek juga sih waktu teman-teman nanya "Udah sampek mana prosesnya, El? Udah bimbingan? Udah ujian proposal? Udah ngajuin judul?" dan kalian tahu apa jawabanku? BELUM SAMA SEKALI. Kadang juga, ketika berada di kondisi itu, aku sering bertanya ke diriku sendiri, "Lah, El? Kalau jawabannya belum semua, terus kamu udah ngapain aja?". Iya juga ya. Aku ngapain aja? Dan mulailah aku me-list aktivitasku :
1. Mengeksekusi program kerja UR Cendikia
2. Sekretaris agenda besar BEM; Bedah Visi Riau 2020
3. Bolak-balik BEM FKIP buat bimbing adek-adek yang mau ngikutin MAWAPRES
4. Nulis kapan pun aku sempat. Ini dalam rangka percepatan menuju BIOSKOP
5. Latihan jadi speaker
6. Seminar-seminar kece badai yang sedang merajalela
7. Ketua Pelaksana pemilihan dan penganugerahan MAWAPRES UR 2015
8.Membimbing adek-adek buat nemuin ide KTI MAWAPRES
9. Meniti karir dari PUISI
10. Eksekusi program kerja FLP Ranting sekaligus FLP Pekanbaru
11. PKM GT
Yah, kira-kira itulah beberapa kegiatanku. Emang nggak seberapa sih, tapi memang cukup menyita waktu. Yah, tema agendaku saat ini ku namai PENGABDIAN setelah selama ini aku disayangi oleh Universitas Riau. Ya Allah, semoga apa-apa yang aku upayakan ini Engkau catat sebagai pemberat kebaikanku dan tolong WISUDAKAN aku tepat pada waktunya -OKTOBER 2015.
Pas aku dan Rini masuk ke ruang ujian, Lia udah tampil. Sempet heran juga karena nggak ada slide power point. Nggak lama giliran Yudi yang datang. Seperti kekhawatiran Lia, memang banyak sekali kritik dari 3 pengujinya. Yah, tapi wajah teduh Lia hanya menampakkan ketenangan di antara ketegangan yang berhasil ia sembunyikan. Yudi udah menyiapkan kertas ucapan untuk Lia, giliran aku pula yang menuliskan puisi berpola NUR JAMALIAH untuknya dengan metode on the spot. hehe. Biasaaa, deadliners. Setelah Lia selesai, kami berfoto bersama.
"Bang, Mak belum nulis apa pun loh," ujarku memelas. Pertanda aku mengasihani diri sendiri di antara teman-teman yang sudah berujian dan berwisuda ria.
"Ah, aku yakin Mamak bentar aja tu," ntah jawaban darimana yang dipungut Yudi itu. Selalu seperti itu. Bertemu siapa pun, mereka selalu yakin bahwa aku secepat yang mereka fikirkan.
"Beda, Lis. Beda. Banyak prosedurnya. Nggak bisa sesuka kita kayak nulis KTI," demikian pak Suarman pernah menasehatiku. hiksss. Itu 2 bulan yang lalu pemirsaah. Sampai Maret ini hampir berlalu pun nyatanya aku belum mampu menggenapi sanggupku padanya itu. hikss. ampuun dije..
"Doakan aku segera tobat ya, Cin," kataku sebelum aku menyalaminya.
"Iyaaa.. aamiin. hhee," jawabnya. Meskipun aku adalah peneror yang disayanginya (aku tahu dari cerpen yang pernah ditulisnya), tapi dia bagiku adalah peneror yang tanpa teror. Hihi, maksudnya apa itu? Yah maksudnya, walaupun aku malas menyelesaikan sesuatu (contoh; proposal), dia nggak pernah menerorku. Dia hanya mengingatkan tanpa membuatku takut atau nggak enak hati. Benar-benar cara meneror paling anggun yang pernah aku temui. hihii love you deh cin pokoknya.
***
Hari ini, rapat pertama pmebentukan kepanitiaan MAWAPRES dan penyusunan agenda. Bismillah. Thx banget ya Mil, selalu ngingatin mamake buat ngelakuin pekerjaan selanjutnya. Rapat ini pun berlangsung karena inisiatifnya. Semuanya setuju menjadikanku sebagai ketua pelaksana. Semoga ya Allah aku sanggup. Inilah saatnya aku mengotak-atik konsep penyeleksian tahun ini. Semoga yang terbaik akan terwujud dan yang terburuk bisa dihindari.
Peserta cukup ramai, ada bang Nando juga dan masih beliau yang memimpin rapat MAWAPRES sore ini di ruang A5 Matematika. Umil lagi-lagi berinisiatif menjadi notulen rapat dan menuliskan hasil rembuh bertiga kemarin di papan tulis (aku, Yaumil dan Reza). Upsss! Tapi Rezanya nggak datang kali ini dan nggak ada konfirmasi. Tapi, walau bagaimana pun, dialah yang berhasil mendesakku untuk segera melakukan persiapan setelah dia menanyakan banyak hal kepada BEM UR tentang persiapan tahun lalu.
"Kak, mereka aja persiapannya selama 2 bulan loh. Sedangkan waktu kita yang tersisa ini tinggal 1 bulan. Maksany kita harus benar-benar kerja cepat. Dan, ini bukan hanya tanggung jawab riset aja. Teman-teman yang lain juga harus kita libatkan. Tapi, untuk hari ini ayok kita bertiga dulu yang menyusun rencana."
Astaga! Aku juga meminjam uangnya Rp 20.000 untuk makan siang di kantin teknik. Perih banget perutku pemirsaaa. Nyum nyum, untung Reza bawa uang dan bisa mengganjal perut dulu diriku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar