Kamis, 23 April 2015

IDE: Bakti atau Pagelaran?

"Cin! Ada ngerasa aneh nggak dengan istilah BPAD (Bakti Pemuda Antar Daerah)?" tanyaku kepada Lia menjelang sholat Isya.
"Hemmm... ndak tahu yaa. Kayaknya nggak ada yang aneh.." gumamnya.
"Ada. Ini menurut aku ya, mungkin sedikit berbeda cara pandang. Kalau judulnya adalah 'Bakti' maka seharusnya seleksinya bukan seleksi kesenian donk. Aku lebih setuju seperti Program Pemuda Pelopo dari Kemenpora. Carilah pemuda yang punya kepekaan sosial yang tinggi, atau yang punya komunitas sosial atau yang pernah terlibat di kegiatan sosial. Gitu baru cocok. Ini kok malah yang diseleksi adalah pemahaman budaya dan penguasaan seni-nya toh? Kalau gitu, Bakti itu nggak cocok jadi nama programnya, aku lebih setuju kalau dinamai Pertukaran seni-budaya Antar derah atau sekaligus Pagelaran antar Daerah. Dulu kan namanya PPAD (Pertukaran Pemuda Antar Daerah), itu lebih cocok menurutku."
"Tapi kayaknya mereka memang ada program pengabdian, Cin di suatu daerah, Barulah pas penutupannya mereka menampilkan keseniannya. Gitu."
"Oke kalau pun memang begitu, intinya kan penampilan seni itu hanya dipenghujung acara kan? Nah, kenapa justru itu yang dijadikan poin penyeleksiannya? Lihat aja dibrosur tadi: menguasai dan memahami kebudayaan daerah. Gitu kan? Seharusnya jangan seperti itu. Ini menurutku ya..."
"Iya juga sih, Cin. Siapakah ketua pelaksananya? (gaya sok seram)."

Tidak ada komentar: