Jemari terasa lincah meliuk-liuk di atas tap-tap keyboard. Satu per satu rasa tersampaikan. Yang benar dirasa atau yang sengaja dirasa lewat pengulangan. Demi sebuah inspirasi yang berkelanjutan menginspirasi. Aku tak pernah berdusta sejak dulu tentang inginku pada yang satu, kepadamu selamanya. Seperti jujurnya aku kepada tulisan-tulisanku. Tapi, kembali tepi menapi. Kita sudah berbeda sejak lama. Kamu yang membeda dan aku masih seperti sedia kala. Menyayangimu dan tak mengapa. Hasilnya, sekarang kita semakin saling berbeda. Jalan kita tak lagi sama. Jalanmu bukan jalanku.
Oktober dalam beda, 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar