Sabtu, 07 November 2015

Inspirasi: Ahmad Fuadi pun Menulis Diary

"Mamake pernah ikut acaranya Ahmad Fuadi kemarin?”
“Nggak Mil. Di rekorat kan acaranya?”
“Iya Mamake. Nah, dia itu motivasi menulisnya luar biasa  loh Mamake.”
“Apa yang disampaikannya Mil?”
“Apa yaaa.. ada sih di catatan Umil tu Mamake..hehee. Dia itu kan dulu sering banget nulis surat untuk Mamaknya di kampung, karena dulu kan belum ada teknologi kayak sekarang ini. Jadi, surat-surat itulah yang dikumpulinnya untuk bahan nulis novelnya tu Mamakeee. Ternyata benar ya apa yang Mamake bilang, nulis diary itu memang bermanfaat kali. Diary itu bisa jadi berkas kita, jadi kapanpun kita butuh inspirasi, kita tinggal ngumpulkan berkas-berkas itu ajaa. Umil udah membiasakan diri sekarang nulis-nulis catatan Mamake.. Meskipun masih berserak, tapi awak bikin tanggalnya terus. Supaya nanti kalau awak butuh, awak langsung tahu kapan itu umil tulis.”

“Bener bangetttttt.”
“Waku ikut workshopnya Ahamd Fuadi itu Umil berfikir, ternyata setiap orang itu berpeluang ya jadi seorang penulis.”
“Iya! Bener banget tuh Milll! Nah, salah satu penyebab Mamake sangat mencintai nulis diary ini ya itu. Mamake yakin, kebaikan yang dilakukan terus menerus itu pasti akan ada puncaknya, hasilnya. Meskipun sekarang kita masih belum tahu akan menjadi apa tulisan-tulisan ini.  Tapi, Mamake percaya tulisan-tulisan Mamake ini akan menemukan takdirnya sendiri nanti. Sama halnya seperti kejahatan yang nggak pernah dibiarkan oleh Allah tanpa ada akibatnya, begitu juga kebaikan Mil.”
“Benerrrr..”

“Dalam sehari aja Mil, Mamake bisa menulis tentang banyak ide loh di diary ini. Ide-ide itu ya kadang datangnya juga dari orang-orang terdekat, nggak melulu dari Mamake. Dan, Mamake sangat semangat untuk menuliskannya dengan rapi. Hari ini aja udah banyaaaaak banget loh pelajaran yang bisa Mamake ambil Mill. Coba kalikan selama setahun, udah ribuan ide yang kita tuliskan. Masa Allah membiarkannya begitu saja? nggak mungkin kan? Pasti ada kesenangan di ujung sana.”
“Wahh…Mamake luar biasaa. Itu aja yang barusan Mamake omongkan motivasi semua isinya. Hahaa. Ah, coba aja Umil di rumah, ntah hapa-hapa yang Umil lakukan sekarang tuh. Makin melamun awak jadinya.”
“Untung aja ya Umil di sini sekarang.”
“Ih, bagus kali kata-katanya nih Mamake… Tuntutlah ilmu. Saat kita miskin, ia akan menjadi harta kita. Dan, saat kita kaya, ia akan menjadi perhiasan kita.”
“Dari mana Umil lihatnya? FB?”
“Instagram.”

Tidak ada komentar: