Selasa, 31 Maret 2015

Seharian Ber-Wifi Ria bersama DL PKM

"El, buruaaan. Laper kali aku! Tau kan kalau aku lapar gimana bentuknya?" Ancam Rini.
"Iyaaa. Nih udah siap loooh," jawabku tergesa-gesa.
Bismillah. Semoga motornya masih sanggup membawa kami ke Bina Krida. Kalau pun habis minyaknya, bisa di isi segera. Hikss. Daaan, alhamdulillah ternyata persediaan masih cukup untuk hari ini. Kami memilih tempat biasanya. Aku memesan pecal dan Rincek lontong. Bakwan yang mirip pipiku udah habissss, hiks. Yang tersisa tinggal 1 bakwan yang udah lembek dan 1 perkedel jagung, hemmm bolehlah daripada nggak ada sama sekali.
"Eh, ada Memeel. Hayooo, pasti belum mandi yaa?" tanyaku pada Melia sembarangan.
"Hehhe, Elis. Iya nih. hihii."
"Melia gimana udah ngajuin judul?" tanyaku lebih lanjut.
"Udah, El."
"Trus kapan ujiannya, Mel?"
"Doakan aja cepat ya, Lis. Soalnya sekarang beda caranya. Setelah kita ngajukan, baru dibuatkan SK dosennya, El. Trus, nunggu giliran lagi. Soalnya, kemaren Fitra aja udah nunggu sampai 3 minggu belum juga ujian."
"Oooooohhh.. Gitu pula ya?"

Truly Elysa on Green March


Cecer Senja

Segala hajat tertunai sudah meski belum
sudah sebenar tunai, tapi setidaknya telah
nyaris tinggallah sempurna menanti
gesa. Sebab,
waktu tak
banyak
tersedia
aku menoleh pada senja yang masih
ber-mentari. akankah esok hari boleh ku
miliki? Dalam rengkuh lebih lembut
oleh tangan
yang ku
hindari kusut
uban-uban boleh bertumbuh lantaran tugas melaut
coba tetap ku coba-coba yakini diri sanggup berbuat
berarti untuk janji. Moga janji bisa diajak berdamai
Berkenalan pada Senja, Maret bungsu 2015

Senin, 30 Maret 2015

Kau tidak HALAL Bagiku

Bukan lagi tentang dirimulah penasehat terbaik,
Tanpa menyentuh,
Tanpa berduaan,
Tanpa rayuan,
Tanpa ajakan sesat,
Bukan tentang itu.
Ini tentang kau yang belum/tidak halal bagiku.
Mei merenung, 2015

TIPS: Merawat Pakaian Agar Awet

Hellooo pengunjung setia blog saya...^_^
Selamat pagi semoga dimana pun anda berada, kebahagiaan selalu menyertai segenap aktivitas anda.*udah kayak penyiar radio aja. hehe.aamiin, aku mau-aku mau.

Pakaian adalah perhiasan juga pelindung diri.
Telah dijelaskan dalam surat An-Nur ayat 31 dan Al-Ahzab ayat 59 tentang ciri-ciri pakaian wanita yang sesuai tuntunan Islam. Semuanya tertulis dengan jelas di sana. Jadi, pakaian juga adalah pembeda. Nah, ngomong-ngomong soal pakaian nih, aku mau bagi-bagi tips tentang cara merawa pakaian supaya awet dan tahan lama dipakenya. Apalagi kalau itu pakaian kesayangan, tentu kita ingin melihatnya seperti baju pertama kali dibeli, bukan? Nah, cek tips-tips berikut :

Senin Macam Apa Ini, Rin?

"Heh, Jokowi... Banguunn!" Teriak Rini sambil melepas mukenahnya.
Aku masih menggeliat sambil berdehem. Sedang tidak sholat, makanya bisa bermalas-malasan sedikit, hehe. Waah,, selamat pagi Minggu... Semoga hari ini membawa banyak keberkahan. Aamiin. Aku beranjak dari tempat tidur, meraih gelas, menampung air dan meminumnya. Ini adalah kebiasaanku setiap pagi, supaya si dedek Ginjalnya terbantu kerjanya. Acian dia semalaman terus aja menyaring racun dari makananku. hiksss

Baju-baju yang ku gantung di kamar sudah cukup kering.
Ku nyalakan laptop. Sambil menyetrika aku mendengarkan siaran ulang Mata Najwa.

Miris, menyimak kasus polisi yang salah kaprah menangkap pelaku pembunuhan. Udah digebukin habis-habisan, dipaksa ngaku sebagai pembunuh bahkan disuap pula. Hey! Kamu bekerja untuk siapa? Untuk dunia? Hemmm, rendah sekali niatmu, tuan! Pas di persidangan, terbukti si terdakwa nggak bersalah. Syukurlah, Allah melindunginya dari fitnah. Dan, semoga si aparat yang tidak bermartabat itu segera bertobat. Aamiin. *emosi pula saya jadinya pemirsyaa.hehe.

"Rin, minta tolonglah sama Azhari. Diskusi sama dia siapa tahu ada saran yang klik denganmu."
"Iya nih. Kami kan penelitian pustaka, jadi nyari referensinya ini yang rempong. Kalau kalian kan ke lapangan. Untuk judulku ini susah kali nyarinya, El."
"Ke puswil yuk?" tanyaku.
"Boleh. Yuk! Sebenarnya kemarin aku udah ke sana juga dan belum nemu. Tapi, semogalah hari ini ada tambahan. El nyaa, nanti tiba-tiba bilang: Eh, Rin aku nggak bisa. Harus ke sini harus ke situ. halaaah, lalaap nya!" ledek Rini.
"Ndak doh. Ciyusss deh."

Minggu, 29 Maret 2015

Terbaca ke arahku sendiri

Jelaskan kepadaku bagaimana mencintai tanpa mencandui?
Jelaskan kepadaku bagaimana merindu tanpa membeku?
Beragam cara telah ku gugah untuk sela-i cela-ku
Tapi, apalah dayaku menumpuk rancu?
Pada akhirnya, segala baca terbaca ke arahku sendiri

Ujung tunggu Lapar, 28 April 2015

Frozen Sunday

"El, El banguun. Udah jam 5 Lewaaat. El! El!," tangan Rini mencolek-colek tubuhku.
Aku terperanjat. Cuaca mulai membiru diantara gulita. Huaahh, segera ambil air dan minum beberapa tegukan. Cusss, sholat subuh dengan khusyuk dilanjutkan dengan mengumandangkan puisi Allah. Suasana kos masih hening. Apa pun yang sedang terjadi, semoga seluruh penghuni kosan ini pun menunaikan sholat Subuh. Jika tidak, Ya Allah beri hamba jalan dan kekuatan untuk memberitahu mereka. Nilam yang mengimami sholat. Subhanallah semakin banyak saja hafalannya. Aku tersejuki kalimat-kalimat agung yang keluar fasih dari lisannya. Mahkota agung yang akan diberikan kepada mami papi semakin hari semakin sempurna ditempa oleh Nilam. Semoga segera pula hal ini milikku. Aamiin.

Aku membaca buku Syurga bagi Si Ahli Maksiat. Lalu mengetikkan beberapa kalimat hikmat yang ku temui di sana ke dalam blog. Sungguh! Aku merindukan kemampuanku mengerjakan sesuatu yang lebih cepat dari cepat yang saat ini. Aku harus berupaya menjadi si ahli. Bantu hamba ya Allah. Betahku menulis kadang sampai lupa waktu. Jam sudah menunjukkan pukul 07.15wib, mulailah Rini mengeluhkan laparnya. Sebenarnya aku juga demikian, tapi terlupa karena saking asyik menulis. Nilam dan Rini ke luar membeli sarapan, aku merendam pakaian. Selamat HARI NYUCI BAJU SEDUNIA pemirsyaa..hehe. Baru seminggu nggak nyuci tapi tumpukan baju kotor udah kayak gunung himalaya. *emang pernah ke sana? kagak sih. hehee

Inspirasi: Dibalik Makna Sapa 'Akhwat-Ikhwan'

Hai para fans ^_^ Selamat ber-hari minggu.
Ini hari NYUCI BAJU SEDUNIA bagiku. hihii. maklum cin, ibu-ibu. hehe
Tiba-tiba, aku terinspirasi untuk menuliskan kegelisahan ini. Sudah menjadi kelaziman bagi anak-anak ROHIS dimana pun berada untuk menggunakan bahasa arab dalam sapaan maupun agenda ke-rohisannya. Terus ada masalah? Ada. Bukan tentang panggilannya, tapi tentang pemanggilnya.

Saya perhatikan...
1. Panggilan Akhwat/Ikhwan sekaligus menjadi gelar

"Eh, si anu itu Ikhwan loh. Udahlah ganteng, soleh lagi."
"Subhanallah, dia akhwat ya ternyata. Udah pinter, sholeha pula."
"Adeknya si anu itu akhwat loh. Luar biasa ya!"
Begitulah kira-kira. Teman-teman pasti pernah mendengar atau bahkan mengatakan kalimat sejenis. Kata Akhwat berasal dari bahasa Arab yang artinya wanita/perempuan/cewek. Iya kan? Nggak ada penspesialan di sana. Sepakat? Siip! Nah, tapi kenyataannya di Indonesia (khususnya), kata Akhwat itu mengalami penyempitan makna. Akhwat lebih identik dengan muslimah yang jilbabnya lebar dan longgar, ikut halaqoh/liqo/pengajian, pakaiannya syar'i, dan lain-lain yang bisa pemirsa tambahkan sendiri.

Sabtu, 28 Maret 2015

Inspirasi: Laku Lelaku

Sekitar 16 tahun yang lalu, seorang gadis duduk malu-malu di depan seorang dosen filsafat dan bertanya "Bagaimana caranya menerbitkan buku?" gadis itu bertanya demikian karena dia tahu dosen ini sudah pernah menerbitkan bukunya. Diskusi yang tidak ada lima menit itu hanya di jawab singkat "tulislah yang ilmiah" dosen itu bahkan tidak membaca tulisan yang disodorkan mahasiwa tersebut. Jawaban yang singkat itu tidak pernah hilang dari ingatan si gadis muda yang berambisi menjadi penulis. Namun, kata-kata sederhana itu tidak mudah untuk dijalani oleh si gadis muda ini. Dia terus menulis, tetapi bukan sesuatu yang ilmiah, dia menulis berdasarkan daya khayalnya semata, kemudian gadis ini menerbitkan satu buku fiksi, dan dia telah menemukan jawabannya. Sebuah "fiksi ilmiah" dalam menulis karyanya si gadis melakukan pengamatan, membaca lebih dalam, melakukan wawancara dan mengumpulkan data yang diperlukan. Setelah buku "ilmiah" pertamanya terbit, ia berniat untuk pulang kampung dan menemui dosennya, tetapi sebelum rencananya terlaksana, terdengar kabar bahwa dosen tersebut meninggal dunia. Rencana gagal, tak ada yang bisa dilakukannya. Namun, di tengah penulisan buku keduanya, "serial fiksi ilmiah remaja"nya, si gadis menyelipkan penulisan untuk mengenang ucapan dari dosennya untuk dirinya....dan inilah sebuah "filsafat" sederhana untuk mengabadikan percakapan singkat tersebut...
Sebuah buku berjudul : LAKU LELAKU NGELAKONI LELAKON. Sebuah karya untuk mengenang sang dosen. Apresiasi banget buatmu mbak... 
#Inspirasi dari Sahabat: Kisah Mbak Fitri Jayanti

Tak Sempatku Untuk yang Sempat

Sudah terlanjur berjanji
meski pada titik siang pertama tadi belum tersempat
tapi janji tetap tagih dilunasi
aku beringsut menjemput
yang meminta dijemput sejak sabtu dulu kusut
kiranya menyenangkannya akan menenangkanku
dia yang ku punya di sini
berdua sama merantau
minggu ini ku luangkan diri meletakkan diri
meski tak sepenuh hari
semoga lebih banyak yang bisa terberi daripada terbengkalai-i
Jemput Sore, 28 Maret 2015

Presentase PKM: Sabtuku Penuh Senyum-Sapa

Setelah selesai nulis blog, aku menelusuri berita tentang kak Olga lewat google. Sedih! Alfatihah untuknya. Semoga segala kesalahan mendapat ampunan dan kemaafan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan Syurga kelak. Aamiin

Dek Azlina nelvon.
"Kak, jam berapa ke kampus? Adek mau konsultasi," tanyanya.
"Heem...jam 09.00wib ya, Dek. Di BEM FKIP aja," jawabku enteng.
Akhirnya ke luar dari kos jam 10.00wib juga setelah banyak ritual yang ditunaikan terlebih dahulu. Hari ini aku bergaya semi formal. Dengan kemeja berbahan satin dan rok hitam lebar. Tali pinggan cokelat melingkar melengkapi penampilan plus pashmina bercorak bunga -sebuah pembelian dari Yogya.hhee.

Jumat, 27 Maret 2015

Seramai-ramainya RAMAI adalah SUNYI

Tempat berpulang adalah kubang lubang tanpa terang
merumahlah masa depan yang sebenar depan
tiada kawan apalagi kasih yang temani sendiri
jika pun mungkin, mereka pun tidak akan me-mungkin
tiadalah yang setia kecuali yang diamal-tanami
maka setiap diri, hendaklah perhatian kepada hati-hati
jangan sampai dituju tak bertuju pada Satu
atau malah melenceng arah yang Pengarah
atau jadi pendurhaka bagi yang tak pantas diDurhakai
Istighfarlah mari,
mungkin kita-kita sering melupa Dia

Setelah Kabar Duka, Maret dini 2015

Inspirasi: Untuk Penulis

Penulis itu... HARUS mempromosikan buku-bukunya. Jangan hanya mengandalkan penerbit. Percuma menulis bagus-bagus dan sampai menguras tenaga, tapi buku-bukunya tak terjamah tangan-tangan calon pembaca. Biar kebermanfaatannya lebih luas dan dilirik oleh calon pembaca, promosikan buku-bukunya. Jadilah, penulis yang kreatif, inovatif, dan produktif. 

#inspirasi dari FB Radindra Rahman

Berbagi INSPIRASI dengan para Bidadari

Menyadari hari ini ada undangan untuk berbagi di FEKON, aku urung untuk ke luar rumah pagi-pagi. *biar seger ntar pas ngisi acara hehe. Aku punya waktu sampai jam 11.00wib untuk agenda pribadiku. Apa aja? Nulis, sarapan, bersih-bersih. ehehe. Kalau kak Dila masih ada di sini, pasti aku udah ke luar nganterin ke Mona. Oh ya, hari ini pengumuman hasil rangkaian tes Tenaga AKUNTAN kemarin. Semoga kak Dila lolos ya Allah. Aaamiin.

Dek Nanda, begitu semangat mengikuti MAWAPRES.
Pagi-pagi udah sms tentang judul KTI yang udah dia rumuskan semalam. Huaaahh,,, semangat betul kamu dek. Ini dia judulnya Pemanfaatan Youtobe Sehat; Prevention of Hypertension Video Berbasis Tutorial sebagai Metode Penyuluhan Kesehatan Anti Hipertensi melalui Youtube. Sekilas dilihat, kece juga. Lalu, muncullah pertanyaanku, kenapa mengangkat kasus tentang Hypertensi? Nanda jawab karena kasusnya cukup tinggi di Indonesia dan rata-rata dialami oleh ibu hamil atau Lansia. Heemmm, aku tiba-tiba dapat ilham dan menyarankan si adek untuk mengangkat tentang fenomena DIET aja. Itu anak muda banget, kan? Orang tua juga sih termasuk. Kemarin, mamanya kawan dirawat inap gara-gara alergi obat diet. Nah loh? Ternyata yang ingin memiliki tubuh ideal bukan hanya remaja cewek, tapi juga cowok dan orang tua. Diet itu kan arti sebenarnya adalah menjaga pola makan. Sebenarnya, semua orang wajib diet. Tapi, makna diet itu sangat sempit dikalangan kaum gemuk. Nah, aku sarankan si adek menayangkan tips diet sehat diujung tutorialnya. So, tercetuslah judul berikut ini JIMAT (Jurus Diet Aman dan Sehat) : Sarana Edukasi Sosial Berbasis Tutorial tentang Diet. Naah, gimana nih menurut pemirsa? Keren, cukup keren atau biasa aja? hehe

Kamis, 26 Maret 2015

Everybody Need a SONG

Anything come or back for a reason
nothing free in between there
there is something make anything after 
always and always
some people feel fly
and other else feel step down
result will not broke the brave
only who believe better will get the better
March in Frame, 2015

Selamat PROPOSAL pula Buat Lia-ku..

Waaah, hari ini hari bahagia Lia.
Doi ujian PROPOSAL loh, pemirsa. Yeyee selamaaat.
Wah, ini artinya aku sendiri yang belum ujian yak?
Tengok kiri tengok kanan, huaaa nggak ada kawan lagi. hiksss.
Tapi, jujur ya. Aku belum juga tersentil dan merasa iri untuk buru-buru memeluk SKRIPSI loh, pemirsa. Kadang, aku merasa akunya yang nggak normal. hihii. Teman-teman udah hampir ujian SKRIPSI pula. Lah aku?

Kadang nyesek juga sih waktu teman-teman nanya "Udah sampek mana prosesnya, El? Udah bimbingan? Udah ujian proposal? Udah ngajuin judul?" dan kalian tahu apa jawabanku? BELUM SAMA SEKALI. Kadang juga, ketika berada di kondisi itu, aku sering bertanya ke diriku sendiri, "Lah, El? Kalau jawabannya belum semua, terus kamu udah ngapain aja?". Iya juga ya. Aku ngapain aja? Dan mulailah aku me-list aktivitasku :
1. Mengeksekusi program kerja UR Cendikia
2. Sekretaris agenda besar BEM; Bedah Visi Riau 2020
3. Bolak-balik BEM FKIP buat bimbing adek-adek yang mau ngikutin MAWAPRES
4. Nulis kapan pun aku sempat. Ini dalam rangka percepatan menuju BIOSKOP
5. Latihan jadi speaker
6. Seminar-seminar kece badai yang sedang merajalela
7. Ketua Pelaksana pemilihan dan penganugerahan MAWAPRES UR 2015
8.Membimbing adek-adek buat nemuin ide KTI MAWAPRES
9. Meniti karir dari PUISI
10. Eksekusi program kerja FLP Ranting sekaligus FLP Pekanbaru
11. PKM GT

Pembicara Sosialisasi MAWAPRES di FKIP

Nama Acara : Sosialisasi MAWAPRES
Penyelenggara : BEM FKIP Universitas Riau
Waktu : Maret 2015
Judul Karya : -

Tentang Pencapaian :
Aku duduk di antara 3 orang yang luar biasa; 1. Azhari Setiawan (MAWAPRES UR 2014), 2. Pak Daniel (Dosen dan Juri MAWAPRES FKIP), 3. Vivien Anjadi Suwito (Putri Kuliner Indonesia). Aku dan mereka duduk di bangku yang sama untuk berbagi ilmu dan inspirasi kepada teman-teman di FKIP. Tak hanya mahasiswa FKIP yang menghadiri sosialisasi ini, karena aku pun mengundang Teguh, Yudi dan Rini juga.
Usai sosialisasi, kak Vivien membeli buku Tentang Januari. Awalnya aku nggak ingat untuk ngiklan, tapi karena Yudi ngasih kode ya udah langsung aja aku cuap-cuap. Hehe. Bahagia banget rasanya bisa bermanfaat untuk orang lain. Aku meminta tolong kepada Iza untuk mengumumkan bahwa aku bersedia membimbing adek-adek mempersiapkan diri mengikuti seleksi MAWAPRES di FKIP. Sebab, aku udah tahu bagaimana bingungnya aku dulu, ketika memulai semuanya dari NOL besar dan sulit mencari orang yang tepat untuk ditanyai. Maka, aku tidak ingin adek-adekku merasakan hal yang sama. Aku akan meluangkan banyak waktu untuk membimbing mereka. FKIP harus mencetak kader MAWAPRES yang lebih baik lagi. Aamiin.

___Jangan hanya menjadi pemilik mimpi, jadilah pewujudnya juga (Truly Elysa)

Inspirasi: 2 Tipe Perilaku Menjaga Hati

"Setelah Kakak bersusah payah bangkit dan menyudahi semua itu, akhirnya Kakak menemukan pemikiran ini, Dek."
"Apa itu, Kak?"
"Ada 2 tipe orang yang mengaku menjaga hati:
1. Menjaga Hati untuk Si Anu
Ini sebenarnya komitmen 2 orang atau salah seorang yang berusaha tidak berkomunikasi secara intens atau sama sekali tidak, tapi menujukan semua usahanya itu untuk seseorang. Aku menjaga hati dan tidak akan menyukai orang lain, begitu juga denganmu ya, semoga akhirnya aku berjodoh denganmu dan bersatu jika saatnya telah tiba. *udah faham ya? Intinya, di dalam hatinya, dia telah mengukir sebuah nama.

2. Menjaga Hati untuk Dia yang Maha
Ini adalah menjaga hati yang sebenarnya. Inilah level yang paling sempurna. Tidak ada celah untuk mempersembahkan ketaatan kecuali untuk Allah yang telah menciptakan kita. Sebab, kata sutad Yusuf Mansyur: MENUNGGU=SABAR=AKTIF, bukannya hanya sekedar bersabar untuk tidak saling sms-an atau telvonan aja. Tapi, melakukan ibadah-ibadah di masa muda yang lebih dari semua itu, membuang semua fikiran ke arah sana dan menyibukkan diri dengan agenda yang bermanfaat, itu baru yang namanya SABAR. Jadi, jika kamu benar-benar mengaku menjaga hati, maka ikhlaslah untuk tidak menargetkan siapa pun (khusunya para cewek). Belajarlah ikhlas menerima siapa pun jodoh yang dipilihkan Allah untukmu, SIAPA PUN. Jangan sampai jodoh terbaik yang dikirimkan Allah ditolak hanya karena di dalam hati sudah menargetkan hanya si Anulah yang akan diterima lamarannya. *itu mah, belum ikhlas namanya, neng! Ente masih meragukan pilihan Allah artinya. huahhhh.

Rabu, 25 Maret 2015

DOA: Allah yang Muliakan Kita

Diri ini lemah...
Kalau tidak Allah yang kuatkan kita,
Maka tidak ada suatu kekuatan apapun
Pada diri kita untuk menempuh panjangnya hidup
Diri ini kotor dan penuh dosa...
Kalau tidak Allah menutup aib pada diri kita,
Maka kitapun tidak akan mampu berjalan dihadapan manusia
Diri ini mudah lupa...
Bahwa Allahlah yang telah memberikan segala
Ingatkanlah diri kita, bahwa Allah tidak akan rugi tanpa kita
Tapi kitalah yang hina karena meninggalkan-Nya..

#Inspirasi dari Riery Purwantie

Rasa Bersendi Kata

Tak ada yang lain selain Cinta yang harus dicintai
tak terbendung lagi segala rasa diredam dalam sekawanan bungkam
diam-diam lirik perhatian diedar ke segala area
mengamati yang tercinta sedang mengapa apa
terseok-seok mendoa meski urutan tidak urut
tapi upaya tetap yang digayaguna
bukan! bukan aku yang mengajarimu pada-Nya
sebab, kapan aku bertobat dari labuh peluk padamu?
maka, aku serah-percayakan percaya pada-Nya
Dia akan arahkanmu pada jalan bermuara satu

Resah dari sebuah Gambar, 23 Maret 2015

Pembicara Sosialisasi MAWAPRES di FE

Nama Acara : Sosialisasi MAWAPRES
Penyelenggara : BEM FE Universitas Riau
Waktu : 20 Maret 2015
Judul Karya : -

Tentang Pencapaian :
Jelang pemilihan MAWAPRES, beberapa fakultas mulai mengadakan sosialisasi pra MAWAPRES untuk memotivasi mahasiswa di fakultas dalam mengikuti ajang paling bergengsi ini. Alhamdulillah, aku diminta secara professional oleh BEM FEKON untuk menjadi salah satu pembicara. Ada bang Rokhim juga ternyata sebagai pembicara kedua. Beliau adalah MAWAPRES 2 tahun 2011. Aku kagum banget dengan WD III FEKON yang agamis dan sangat welcome dengan acara-acara seperti ini. Jiwa muda beliau mirip banget dengan pak Iyal.
Dalam kesempatan itu, aku menyampaikan tentang betapa NOL besarnya aku dalam proses awal keikutsertaan di ajang MAWAPRES. Aku berharap kisah konyolku itu bisa menginspirasi teman-teman di FEKON supaya berani bermimpi dan mewujudkannya. Di berbagai kesempatan, aku selalu terharu ketika teringat bahwa dulu pun aku duduk sebagai penonton di bangku-bangku beku itu. Tapi, sekarang keadaan berganti; kini aku diberi kesempatan untuk berdiri di depan. Terimakasih ya Allah.

___Dalam suatu acara, sempatkanlah berdoa semoga setahun kemudian giliranmu yang berbicara di depan. (Truly Elysa)

Mengudara di UIN SUSKA-107,9 FM bersama JANUARI

Badan rasanya masih remuk setelah perjalanan panjang semalam.
Lia udah beranjak ke Gobah sejak jam 06.00wib.
Aku kembali merapal mimpi di samping Rini yang sedang membaca Al-Matsurat dan ternyata dia pun ikut tertidur pulas. Jam 7.30wib aku terkejut karena udah tidur selama itu sambil ngucap "Astagfirullahal'aziiim" sambil bangkit dari tempat tidur ngeliat Rini yang tidur menganga. Apa yang aku lakukan? Minum beberapa teguk dan kembali tertidur sampai jam 08.00wib. Huaaaa, ampun ya Allah. Rambut yang udah gatal-gatal karena keringat mewajibkanku untuk keramas (hha, jadi kalau nggak gatal-gatal nggak keramas).

Teringat jam 14.00wib bakal tune on di UIN SUSKA -107,9 FM, "Ah, nanti ajalah ke luar rumahnya," bathinku. Akhirnya kerjaanku hanya nulis aja di kosan sampai waktu siaran tiba. Karena Lia bilang dia nggak bisa ikut, mendadak aku ajak Rini. Pengennya semuanya ikut sih, tapi yang disediakan cuma 3 bangku untuk pembicara. Hiksss, Andin nggak ku ajak jadinya. Jam 13.00wib udah rapi, uda cantik, udah sholat, udah makan siang, kami cusss ke Garuda sakti lewat jalan pintas dari Bangau Sakti.

On Air di UIN SUSQA



Nama Acara : Promosi buku Tentang Januari
Penyelenggara : Radio UIN SUSQA
Waktu : 25 Maret 2015
Judul Karya : -

Tentang Pencapaian :
Sayang sekali Andin dan Lia nggak bisa ikutan ke Radio UIN SUSQA untuk On Air sebagai bintang tamu. Aku, Yudi dan Rini mengudarakan buku Tentang Januari kepada khalayak ramai bahkan kami bertiga membacakan salah satu puisi secara mendadak, nggak ada persiapan. Tapi, alhadmulillah dari beberap telvon yang masuk, kami menyimpulkan bahwa sambutan pendegar sangat positif. Diujung obrolan, masing-masing kami diminta oleh penyiarnya untuk memberikan 1 kalimat pamungkas. Nah, kalau aku bilang gini, ‘Jangan hanya dinikmati lewat telinga saja, tapi silahkan milikilah bukunya segera!’ *Emang semangat banget ngiklan nih yee.. hehe. Semoga Tentang Januari segera laris manis di tanah air. Aamiin.

___Semangatmu adalah Doa ^_^

Selasa, 24 Maret 2015

Inspirasi: Mari Giat Bekerja

Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang suka melambat-lambatkan pekerjaannya, maka tidak akan dipercepat hartanya." (HR. Muslim)
Kerja, kerja, dan kerja ^_^

Mengudara-kan Januari

Sambut senyum menghangati beku bingung linglung
Kepada ruang dingin penuh penutup telinga bersuara raga digiring
Dinding ber-bludru hijau tua mengelilingi seputaran pandang
Aku, Rini, Yudi menikmati detik dengan berkamera ria
Kapan lagi ini diberi?
Ah, saat mengudara mulai dimulai
Kami berkelakar juga berucap takzim seputar tanya-jawab Januari
Banyak kiranya penggemar tak ter-rupa ntah siapa
Tapi terimakasih untuk siapa pun mereka di mana
Kami penuh lapang dada menerima sapa
Jangan hanya itu saja, marilah tuan-puan miliki Januari kami ini
Tiadalah kesan tanpa Januari banyak segera termiliki

25 Maret, @Radio Uin suska 109,7 FM

Assalamualaikum KAMPAR ^_^

Elis, tolong mintakan file spanduk MAWAPRES dengan WAROK ya. Abang butuh untuk pamflet.
Duh! Ini masih pagi banget loh, Bang! Mau keluar beli sarapan aja rasanya berat banget nih. Aku langsung minta tolong bang Dadhe minta tolong sama yang cowok aja. Eh, tapi apa balasannya?
Elis di Bina Krida kan kosnya? Kan dekat tuh, sebentar aja kok. Tolong ya!
Huaaa... baaaanggg... Grrr! Ya udah deh, dengan malas tapi dipaksa semangat, aku beranjak. Terus, cus beli lontong dan pecal dan pulang lagi ke kosan. Aku masih harus menyelesaikan proposal MAWAPRES dan hari ini harus diselesaikan. Lia belum ada kepastian jam berapa bisa berangkat, padahal sekarang udah jam 10.00wib. Dek Teguh pun bolak-balik nelvon nanyain tentang proposal keberangkatannya ke Palembang tanggal 30 Maret nanti. Aku bantu koordinasi dengan bang Nando dan sekretaris URC untuk merekomendasikan mereka didanai.
Nggak usah ditanyain lagi kak Lia dek. Kalau kak Lia nggak bisa, besok aja kita berangkat dan gunakan plan B.
Kataku. Tapi nggak nyangka, eh Lia udah di depan kos dan nglakson-nglakson. Kami langsung cusss menuju KAMPUNG PATIN, di Desa Koto Masjid. Dek Teguh nggak berhasil membawa teman supaya bisa gantian nyupir motor. Yudi pun banyak deadline dan nggak bisa ikut. Dek Jhon juga nggak bisa. Padahal ini kan sekaligus jalan-jalan seru.

Senin, 23 Maret 2015

Selamat Pagi Sejuk Pagi

Mengendap-endap kaki merayapi senyap
Pagi masih balita  usia
Matahasi pun belum dewasa
Siapa saja yang ingin menentang pagi tetap saja pergi
Demi sebuah janji untuk menggenapjajikan janji
Aku merapat pada tunggu di tepi dalam beberapa menit diingkari
Tunggu tetap jadi jiwa bagi janji
Hingga tangan mulai terangkat
Barulah yang terjanji mendatangi janji
Mushola Rektorat, 23 Maret 2015
Di atas pagi, masih ada pagi

Red n White Monday

Pagi-pagi banget udah keluar rumah buat memenuhi janji rapat tentang persiapan MAWAPRES. Tema kostumku hari ini adalah Merah-Putih berkibarlah benderaku. hehe. Alhamdulillahirobbil'alamin, Maha sejuk Allah beserta kesejukan yang Ia ciptakan dalam cerita pagi. Sungguh, demikianlah sebuah nikmat yang sering terlupa untuk disyukuri.

Setelah sampai di mushola rektorat, deng deng! Nggak ada orang satu pun. Pukul 07.27 wib, aku kembali mengingatkan teman-teman riset lewat bbm. Barulah Yaumil dan Reza datang. Huaaa,, nggak apa-apa deh! Aku juga udah sempet nulis 1 cerita di blog karena menunggu. Persiapan MAWAPRES ternyata harus digesa. "Kata bang Enda Kak, mereka nyiapain MAWAPRES ini 1 bulan loh! Ini kita cuma kurang dari 20 hari takutnya nggak maksimal kak," kata Reza. Secepat kilat kami nyiapin agenda acara dan nyusun proposal mentah untuk MAWAPRES. Hiksss, aku terharu kalau kita se-solid ini pemirsa....

INFO: Jadwal Pemilihan MAWAPRES

Hai teman-teman... waaahm nggak terasa nih pemilihan MAWAPRES tinggal sebentar lagi. Kampus kita emang gemar banget jadi deadliners. Beda banget dengan kampus-kampus di sana. Nah, misi PERUBAHAN itu sudah diembankan dibahu UR Cendikia, Kawan-kawan. Doakan kami ya dan kita semua semoga senantiasa berfikir dan berkontribusi untuk UR yang lebih baik, "Menuju UR Juara."

Nah, tahun ini MAWAPRES dipanitia-i oleh UR Cendikia yang sebelumnya adalah BEM UR. Adapun tanggal-tanggal pentingnya adalah berikut ini :
1. 10 April      = Pengumpulan berkas ke Universitas (dalam hal ini UR Cendikia)
2. 13 April      = Teknikal Meeting
3. 14 April      = Tes Psikologi dan Bahasa Inggris Tertulis (essay 500-700 kata)
4. 15-16 April = Presentasi finalis
5. 19 April      = Follow up finalis
6. 25 April      = Penganugerahan MAWAPRES

Ada beberapa teknis yang berubah dari tahun lalu. Wow, aku aja terkagum-kagum dengan strategi panitia tahun ini. Dalam pemilihan MAWAPRES tahun ini yang dikedepankan adalah azaz manfaat dan kontribusi. Jadi, yang sudah ke tingkat universitas harus berkontribusi untuk universitas selama setahun ke depan. Keren kan? Rasanya aku pengen lagi ikutan nih.huaaaa... Tapi kenyataannya adalah aku menjadi ketua panitia MAWAPRES tahun ini. hiksss, Alhamdulillah ^_^

Minggu, 22 Maret 2015

Inspirasi: Mengucapkan Selamat

Belum nulis buku-buku luar biasa, minimal ngucapi SELAMAT dulu buat mereka yang lebih dulu. Yah, kali aja jadi PELANCAR perjalanan gue juga kan? Ucapan SELAMAT juga bisa meruntuhkan perasaan tinggi hati dan sombong di hati kita. Akui saja kehebatan orang lain, insya allah kelak kita yang akan diakui oleh dunia. Kebiasaan mengapresiasi karya orang lain juga dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan sosial kita. Alhamdulillah. ^_^

Perbaiki niat di awal, di tengah dan di akhir

Tersebab tanpa sebab tersebab aku bertandang ke lantai ini
sebuah undangan dan keyakinan bahwa yang diundang benar datang
ditambah ingin tahu menjadi-jadi, jadilah aku menghadiri
terlambat. Aku faham, sebab tadi berkeliling-putar mencari
kiranya hotel ini memang tidak seperti yang tertera dalam berita

Bagai mengulang ilmu dari guru baru
tetap rengkuh ku tadah ilham-ilham tiada duga
tertegur di tengah dari mula untuk melongoki hati
mari benahi apa yang menyebabi kemari
kudapatilah ia belum terbenahi apalagi tertata hati
bismillah, ku ubah segala tadi

Ada beda disetiap cerita pencerita
aku menemukan banyak nasihat suci kali ini
nasihat yang pada sebelumnya lebih beda tujuan
tapi semuanya adalah beda-beda yang bermakna meski beda
tiada yang salah dari cara
hanya saja tanya pada hati bolehkah ia berlapang-terima?

Hotel Syariah, minggu 22 mungkin 2015

TRAINING for Woman at UIN SUKAJADI

Sempat ragu besar-besaran untuk memilih mana agenda yang akan diikuti hari ini.
1. Family Gathering FLP dan rapat proker
2. STIFIN Coaching
3. Training Publik Speaking for Woman
4. HUT AURI dengan berbagai exhibition kecenya

Huaaa.. menggalau pagi-pagi. Semua agenda yang kece-kece numpuk jadi satu di hari yang sama. Sebenarnya sejak seminggu yang lalu udah niat banget pengen ikutan STFIN coaching karena akan dibahas tentang seluk beluk kepribadian. I love itu very bad. Yang membuatku ragu adalah pilihan yang kemarin diberikan dek Yana. Dek Yana ngasih vocher senilai Rp 950.000 gratis buatku untuk Training Publick Speaking for Woman oleh kak Rika Mayasari. Sebenarnya, ilmu dari bang Wira yang udah aku dapatkan tinggal dikembangin aja sih. Tapi, tawaran sudah terlanjut aku iyakan dan kalau aku nggak datang rasanya menghianati kepercayaan dek Yana banget. Ditambah lagi bang Antoni nggak meyakinkan aku untuk ikutan STIFIN (dia bilang, semuanya bagus kok dek tinggal adek mau pilih ikut agenda yang mana). Huaaaa, ya sudahlah aku nggak jadi perjuangin si STIFIN. Mungkin next time. Hari ini aku menunaikan pemberian dek Yana dulu. Dengan dek Yana gratis, sedangkan STIFIN bakal bayar Rp 50.000 dan jujur lillahitaala aku nggak punya uang lagi. Ada Rp 10.000 di kantongku ini pinjam dari Rini. dan Rp 2000 ntah uang apa, aku lupa. Thats real man!

Sabtu, 21 Maret 2015

Puisi dalam Video Pendek Oase Production

Nama acara : Video Pendek Inspiratif
Judul : “Pemuda Negeriku”
Penyelenggara : Ta’lim Alif, ROHIS FIKOM Universitas Mercubuana
Waktu : 21 Maret 2015

Tentang Pencapaian :
Ini yang ku namai the power of silaturahmi. Seorang teman yang merupakan tim kreatif Oase Production memintaku menulis puisi dan mereka memvisualisasikannya dalam bentuk video. Alhamdulillah sangat senang sekali rasanya ketika melihat puisiku ditayangkan di channel youtube Ta’lim Alif, ROHIS FIKOM Universitas Mercubuana. Semoga puisi ini bisa menginspirasi banyak pemuda karena maknanya adalah menggambarkan tentang kondisi pemuda saat ini dan bagaimana seharusnya pemuda bagi kondisi masa depan.

____Semakin banyak yang merasakan manfaat atas nasehatmu, maka semakin BAIK. (Truly Elysa)

Inspirasi: Agen Naskah

Mbak El Sija tanya ke saya tentang apa itu agen naskah (beliau sedang mencari penerbit untuk noveletnya ). Ini jawaban saya, barangkali bermanfaat juga untuk yang lain :
"Agen naskah itu penyalur naskah kita Mbak. Kalau penulis langsung kasih ke penerbit, kan paling dalam tiga bulan hanya bisa kirim ke satu penerbit, tapi kalau agen naskah bisa langsung kirim ke 20 penerbit. Karena kan mereka memang sudah menjalin kerjasama. Jadi naskah kita tersebar lebih cepat dan lebih luas. Sehingga kemungkinan untuk mendapat penerbitan yang mau menerbitkan naskah kita pun lebih besar. Hanya saja nanti ada pembagian royalti. Misal dari royalti 10% yang didapat dari harga jual buku, maka 7% untuk penulis dan 3% nya untuk penerbit. Contohnya novelet Mbak harga jualnya Rp.50 ribu. Nah berarti Mbak dapat royaltinya Rp. 3.500 pereksemplar, agen naskah dapat Rp.1,500,- pereksemplar."
Oh ya tentang seluk beluk bagaimana mempublikasikan tulisan kita ada di ebooknya Teh Indari Mastuti. Kebetulan saya editornya jadi tahu itu ebook isinya lengkap buat yang ingin mempublikasikan tulisannya. Insya Allah sebentar lagi terbit. 

Inspirasi dari FB# Dian Meliana

Membenci_cinta Seadanya

Hari ini, dia menjadi orang yang paling mengertimu
Mungkin esok tidak lagi
Kemarin, dia adalah yang paling kau benci
Mungkin hari ini tidak lagi
Mencintailah sedanya
Membecilah seadanya
Siap tahu yang seadanya menjadi sedalamnya

Maret dalam Nasehat, 2015

Canceled Attendance at BEM Family Day

Setelah sholat Subuh, eh ngantuk banget dan ketiduran lagi, Lia juga. Pas bangun, ternyata udah jam 07.50wib aja. Aku teringat bahwa hari ini aku diundang ke acara BEM Family Day di FKIP UR. Huaaa, pasti jalan santainya udah selesai jam segini. Ah, nggak apa-apalah yang penting hadir. Pas liat HP, eh bang Firman ngundang untuk menghadiri seminar kewirausahaan di hotel Zaira. Aku langsung membalas bahwa aku nggak bisa karena sudah ada agenda lain. Tapi, setelah sarapan dan siap-siap, eh akunya malah jadi pengen ke hotel Zaira aja. Mengingat dan menimbang bang Firman memesan buku JANUARI 2. Lumayan toh? hihi. Lagian, pasti akan banyak ilmu di sana. Sedangkan acara BFD lebih banyak seru-seruannya. Bismillah, dari MAN 2 Model melaju ke hotel Zaira.

Acara sudah dimulai sejak jam 09.00wib. Sekarang udah jam 10.10wib. Huaaa, nggak pernah ya kalau nggak terlambat, El? hikssss... Uda pembicara kedua aja nih. Tapi nggak apa-apalah yang penting ilmunya dapet. Aku terharu banget waktu pembicara ketiga mengupas tentang rahasia sukses dunia akhirta. Mau tau apa rahasianya? Ini dia; IBU. Banyak kisah hikmah yang ia ceritakan tentang bahaya sekaligus berkah berbakti kepada ibu.

Jumat, 20 Maret 2015

Inspirasi: Manusia

"Manusia tidak pernah bisa melepaskan diri dari keadaan sekelilingnya, dari mana ia hidup, dibesarkan oleh bumi dan dari mana ia berakar"
-Soe Hok Gie (1942-1969)

#Selamat ya kakanda yang telah menerbitkan buku berjudul BUMI dan MANUSIA. Semoga ananda bisa memiliki bukunya dan kelak giliran buku ananda pula yang dimiliki. aamiin ya Allah
#Inspirasi dari Penulis: Yose Rizal

Tiba-tiba Urung

Sejak jaga berjaga-jaga
ingatan telah terjaga pada yang beberapa waktu dijaga
mulai diri menyiap-nyiap rapi
namun, tunggu terlalu lama menunggu yang ditunggu
alhasil tunggu berubah jadi urung
urung memburu kepalang terlanjur
yang ditunggu hilang seketika
ntah apa sebutannya sebelumnya
Ahmad Fuadi benar-benar batal ditemu
biarlah seseorang di sana yang membawa ceritanya pulang
selama ada tujuan pasti, pasti tidak mengapa membelok ke kiri

Batal Niat, 22 Maret 2015

Seminar NASIONAL bersama Ahmad Fuadi dan Reuni QR-ers

Sejak semalam udah semangat banget waktu ingat hari ini bakal ngikutin seminar nasional oleh Ahmad Fuadi di Rektorat Lt.4. Niatnya sih datangnya jam 09.00wib aja daripada kelamaan nunggu acara. Jam 08.00wib, perut keroncongan buanget, akhirnya masak mie karena uang lagi bener-bener nggak mendukung. Tapi, uang untuk seminar udah disisihkan sebenarnya. Pas sarapan, sambil nonton film hantu yang judulnya OCULUS. Eh, malah seru banget filmnya dan bikin penasaran. Setelah nonton, malah ngantukkk...waahhh,,apa-apaan ini?

Lihat jam, udan jam 10.00wib. Ah, paling-paling juga bang Ahmad nggak mungkin nyampein tentang cara menulis novel, kan? Yah, pengalaman dari Setia Furqon Kholid sih gitu. Pandanganku beralih. Ngeliat pakaian kotor, busyeet dahh,,, menggunung. Cap cus ngerendam baju-baju yang hasilnya jadi 2 baskom. huaaa.... Ah, rugi kalau datang udah setengah jalan gini. Yang penting Yudi katanya hadir di sana, ntar tanya ilmunya sama dia aja. Semoga aja si bro berhasil foto bareng bang Ahmad pakai buku JANUARI ya... Aamiin.

Kamis, 19 Maret 2015

INFO: Sosialisasi MAWAPRES di FKIP UR

Cuaca hujan ternyata tidak menghalangi para peserta sosialisasi MAWAPRES di aula BEM FKIP UR. Tepat pukul 10.00 acara resmi dibuka oleh Gubernur Mahasiswa FKIP UR; Andres Fransisca. Barulah setelahnya acara talkshow dimulai. Hari ini, Kamis-18 Maret 2015, 4 pembicara akan mengupas secara praktis seputar pemilihan MAWAPRES, yaitu :
1. ELYSA RIZKA ARMALA (yee,, saya lagi orangnya. Alhamdulillah)
2. VIVIEN ANJADI SUWITO (MAWAPRES FKIP 2014, 3r Runner Up Putri Pariwisata Indonesia 2014)
3. Mr. Dhaniel (juri MAWAPRES 2013-2014 di FKIP UR)
4. AZHARI SETIAWAN (MAWAPRES utama UR 2015)

Kita Berprestasi untuk Berbagi

Hujan turun. Ah, jam 9 ajalah ntar datangnya. Setidaknya aku masih bisa menulis blog dulu. Tapi, mulai timbul kegelisahan di hati, pesertanya gimana ya? Jangan-jangan acaranya sepi nih ntar. Jam 8.20, hujan reda. Aku bersiap-siap, bergegas ke Aula BEM FKIP UR bersama Rini. Azhari dan Pak Dahniel ternyata sudah tiba. Sementara peserta hanya beberapa, bisa dihitung dengan jari. Aku masih ke ruang BEM, ternyata kak Vivien belum datang.

Pukul 09.00wib, acara dibuka oleh Dek Okta.
Singkat saja. Lalu, kami ber-empat; Aku, Azhari, Pak Dahniel dan Kak Vivien, dipanggil ke depan. Masing-masing kami diberi waktu 20 menit untuk menyampaikan proses dan motivasi untuk menjadi MAWAPRES. Pak Dahniel yang pertama kali dipersilahkan berbicara, di tengah pembicaraan barulah kak Vivien nongol dengan jilbab pink-nya. Huft, syukurlah. Aku fikir kak Vivien tidak berjilbab. Baru deh setelahnya, aku yang maju. Ada Yudi, dek Teguh dan Rini yang duduk paling depan.

Hidup untuk MATI

Tibalah forum temu sapa pada temu tanya
seorang laki-laki tak asing di hati, bertanya
"Dorongan apakah gerangan memicu langkah tak henti melangkah?"
satu persatu dari genap 4 yang dipangku bicaranya menjawab
banyak gerangan-gerangan mendorong langkah rupanya
giliran aku kini
di awal, ku rata-samakan jawab persis yang sudah-sudah
sebab, banyak pula memang benarnya
lalu beringsut pada nasihat terbaik tiada tanding; KEMATIAN
itulah seharusnya dorong-semangat yang tiada boleh redam
bermuasal dari nasihat itu wujudlah karya berTuhan
bukan hanya onggokan tuan-tuan berkata
atau kata-kata bertuan tapi tidak berTuhankan Tuhan
Forum temu sapa-jawab
19 Maret 2015-Kamis